Sinergi Bersama Masyarakat, BRInita Sulap Lahan Sempet Jadi Urban Farming yang Produktif

BRInita sangat membantu masyarakat dalam mengoptimalkan lahan-lahan yang dulunya kosong menjadi lahan hijau dan produktif.

oleh Gilar Ramdhani pada 25 Feb 2024, 23:13 WIB
Diperbarui 25 Feb 2024, 23:13 WIB
Program BRInita Sulap Lahan Sempit Jadi Urban Farming yang Produktif Bandar Lampung
Kegiatan Urban Farming di Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Liputan6.com, Bandar Lampung Wajah pemukiman masyarakat di salah satu sudut kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, terlihat berbeda dan lebih asri. Lahan yang dahulunya kosong dan dihimpit hunian warga itu, kini telah menjadi lahan hijau nan produktif.

Lahan-lahan tak terpakai itu telah diubah menjadi urban farming, sehingga masyarakat sekitar dapat memanfaatkan hasil tanamnya untuk berbagai kebutuhan. BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli BRInita (Bertani di Kota) bersama warga setempat berkolaborasi mengambil peran dalam perubahan di lingkungan Kelurahan Surabaya. 

Lewat BRInita, BRI mendorong mendorong perbaikan dan pelestarian lingkungan masyarakat sekitar.

Sutihat, selaku Ketua KWT Mandiri Sejahtera menjelaskan bahwa BRInita sangat membantu masyarakat dalam mengoptimalkan lahan-lahan yang ada.

Warga setempat saat ini memiliki aktivitas dalam mengelola urban farming yang didukung dengan pembangunan fasilitas, infrastruktur, penyediaan bibit, hingga pelatihan urban farming bersama komunitas yang sudah berhasil mengembangkan urban farming hidroponik sebelumnya.

Bagian Upaya Penanganan Stunting

Bagian Upaya Penanganan Stunting
Masyarakat di salah satu sudut kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Selain memperindah lingkungan, program ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi gizi masyarakat setempat. Sayur-sayuran yang dipanen oleh warga dimanfaatkan dan diberikan secara gratis sebagai upaya penanganan stunting bagi balita dan anak-anak.

Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang warga Kelurahan Surabaya, Yuli yang mengatakan bahwa program ini sangat membuat masyarakat terbantu, terutama dalam pemenuhan gizi bagi para generasi muda.

"Berkat bantuan ekosistem urban farming ini kami merasa sangat terbantu, sayuran yang dihasilkan bermanfaat untuk konsumsi rumah tangga dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak," katanya.

Penjualan Sayuran Masuk Kas 

Penjualan Sayuran Masuk Kas 
Masyarakat di kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Di sisi lain, hasil penjualan sayuran dari hidroponik juga bisa dimanfaatkan untuk pemasukan kas KWT Mandiri Sejahtera. Kemudian, dana tersebut digunakan lagi untuk pembelian bibit, nutrisi tanaman, dan biaya pemeliharaan tanaman. Di KWT Mandiri Sejahtera terdapat para local hereos yang secara khusus mengelola urban farming mulai dari pembibitan, perawatan tanamana hingga panen.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada BRI dan IWABRI (Ikatan Wanita BRI) yang telah memberikan bantuan sarana urban farming dan selalu memberikan pendampingan dan edukasi secara langsung kepada kami sehingga sampai dengan saat ini tercatat kami sudah melakukan 5 kali panen raya sayuran hidroponik," tambah Ibu Sutihat.

BRInita, Komitmen BRI Terhadap Lingkungan dan Sosial

BRInita, Komitmen BRI Terhadap Lingkungan dan Sosial
Urban Farming di kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Program BRInita menjadi bukti komitmen BRI untuk terus bertanggung jawab terhadap kehidupan sosial masyarakat dan perbaikan lingkungan sekitar. Lewat urban farming pula, BRI terus mendorong masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan sempit di permukiman padat penduduk dengan lebih maksimal.

Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menjelaskan bahwa BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyalurkan program-program yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.

Program BRInita merupakan salah satu komitmen nyata BRI untuk pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman. Program ini tidak hanya dilaksanakan di satu titik saja, tetapi telah dijalankan di 21 titik di seluruh Indonesia.

"Kami berharap bantuan ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan untuk menjadi wadah positif bagi masyarakat. Semoga cerita di KWT Mandiri Sejahtera tersebut menjadi kisah inspiratif yang dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya," tegas Catur.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya