‘Waktunya Humas Meet Up’, Kemenkumham Bagi-bagi Ilmu Kehumasan di Era Digital

Peran kehumasan tidak bisa diganti begitu saja karena kecanggihan teknologi. Hal itu karena kompetensi kehumasan membutuhkan kombinasi yang unik antara nalar, intuisi, empati, emosi, juga kreativitas.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Feb 2024, 18:10 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 18:10 WIB
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menggelar acara bertajuk ‘What’s Up’ atau ‘Waktunya Humas Meet Up’. (Foto: Liputan6.com/Natasha KA)
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menggelar acara bertajuk ‘What’s Up’ atau ‘Waktunya Humas Meet Up’. (Foto: Liputan6.com/Natasha KA)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menggelar kegiatan ‘What’s Up’ atau ‘Waktunya Humas Meet Up’ mulai Selasa hari ini, 27 Februari hingga Jumat 1 Maret mendatang.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan koordinasi dan penguatan kehumasan Kemenkumham yang melibatkan pranata humas dan pemangku kehumasan unit utama maupun kantor wilayah, sebagai salah satu upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi insan humas Kemenkumham.

Dalam pidatonya di acara tersebut, Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Kemenkumham, Hantor Situmorang menyoroti zaman modern saat ini di mana hampir semua kegiatan manusia melibatkan komputerisasi.

“Salah satu bidang yang harus juga beradaptasi dengan perkembangan digitalisasi ini adalah insan kehumasan yang memiliki tantangan di era digitalisasi,” ujar Hantor di Double Tree by Hilton Hotel, Jakarta, pada Selasa (27/2/2024).

“Pekerjaan (kehumasan) ini tentu tidak bisa dikatakan mudah, karena praktisi humas harus memiliki banyak kemampuan. Baik itu soft skills maupun hard skills,” katanya.

Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) menyebut jika peran kehumasan tidak bisa diganti begitu saja karena kecanggihan teknologi. Hal itu karena kompetensi kehumasan membutuhkan kombinasi yang unik antara nalar, intuisi, empati, emosi, juga kreativitas. 

“Namun teknologi terus berkembang, dan para praktisi humas harus siap dengan perkembangan itu sendiri. 

Kehumasan di era digital semakin canggih, cepat dan praktis. Perkembangan ini melahirkan berbagai tantangan, antara lain media sosial yang semakin beragam, perubahan perilaku audiens yang cepat, kehadiran reputasi media sosial juga terlait dengan provasi dan keamanan data,” katanya.

“Menyikapi perkembangan tersebut, Biro Humas Hukum dan Kerja Sama Kemenkumham memandang perlu menyelenggarakan pertemuan ini dan benerapa hari ke depan untuk meningkatkan kompetensi bagi pemangku kehumasan di seluruh jajaran Kementerian Hukum dan Ham melalui kegiatan What’s Up: Waktunya Humas Meet Up,” tuturnya.

Hantor melanjutkan, kegiatan What’s Up diharapkan dapat meningkatkan keahlian teknis kehumasan, kemampuan berkoordinasi dan kerja sama antara pemangku kehumasan sehingga meningkatkan kinerja dan membangun citra positif di Kementerian Hukum dan Ham.

Sederet Narasumber di What’s Up: Waktunya Humas Meet Up Kemenkumham

Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Kemenkumham, Hantor Situmorang dalam kegiatan ‘What’s Up’ atau ‘Waktunya Humas Meet Up’ mulai Selasa hari ini, 27 Februari 2024. (Tasha/Liputan6.com)
Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Kemenkumham, Hantor Situmorang dalam kegiatan ‘What’s Up’ atau ‘Waktunya Humas Meet Up’ mulai Selasa hari ini, 27 Februari 2024. (Tasha/Liputan6.com)

Kemenkumham mengungkapkan, kegiatan What’s Up  menyajikan beragam ilmu terkait cara mengelola hubungan dengan media, membangun branding, serta bagaimana menghadapi situasi krisis, khususnya di era digital.

Forum ini menghadirkan sejumlah narasumber, salah satunya paparan terkait relasi media oleh Editor in Chief Merdeka.com Darojatun, Hermawan Kartajaya yang akan mengupas membangun citra positif dari humas pemerintah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Widiarsi Agustina yang akan memberikan materi cara membuat strategi kehumasan pemerintah, dan public figure Melanie Putria dengan materi public speakingnya.

Adapun Arianne Santoso dari Google Indonesia, Niko Atmadja dari Meta Indonesia, Rofi Uddarojat dari TikTok Indonesia, serta perwakilan pembicara dari Dewan Pers, Pertamina, GoTo, Telkomsel, dan praktisi media.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya