Liputan6.com, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono membeberkan beberapa peran pembangunan ibu kota negara baru terhadap tiga gerakan kampanye global.
"Selain menjadi langkah transformasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, IKN adalah bentuk kontribusi aktif Indonesia dalam menjawab berbagai tantangan, yang dihadapi bukan hanya Indonesia, tetapi juga dunia," kata Bambang, dalam Rakornas Otorita IKN, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Baca Juga
Pertama, Bambang memaparkan, pembangunan IKN berperan aktif menangani perubahan iklim. Hal itu salah satunya tercermin dari 65 persen kawasan daratan IKN yang dikonversi dari hutan produksi menjadi hutan tropis melalui reforestasi.
Advertisement
"Dengan proses ini, IKN akan menjadi sustainable forest capital city atau ibu kota negara dengan konsep hutan berkelanjutan,” ujar Bambang.
Ia juga menyebutkan, ibu kota di kawasan perhutanan ini merupakan konsep yang pertama di dunia. Selain itu, "IKN menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki strategi komprehensif untuk mencapai net zero strategy, ini lebih awal dari target Indonesia sendiri yang akan menjadi net zero emission pada 2060," ia menambahkan.
Kedua, adalah keikutsertaan IKN dalam agenda global untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Bambang menyoroti Nusantara nature positive plan, yang sejalan dengan prinsip-prinsip internasional, yaitu kunming-montreal global biodiversity framework.
Selanjutnya, pembangunan IKN juga memperhatikan proses pembangunan kota yang sejalan pencapaian sustainable development goals (SDG). Salah satunya melalui kajian lokal sukarela atau voluntary local review (VLR).
"IKN telah meluncurkan (kajian lokal sukarela) di UNESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific) pada Februari 2024, di Bangkok, Thailand. Di forum ini, IKN diakui sebagai ibu kota baru pertama yang menyampaikan (kajian sukarela)," imbuh Bambang.
Stanford Bakal Hadirkan Knowledge Hub Nusantara di IKN
Sebelumnya diberitakan, Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono memberi update terkait wacana kehadiran Stanford University di ibu kota baru di Kalimantan Timur,
"Kemarin banyak ditanya tentang Stanford, nanti akan disampaikan bagaimana desain dari kami untuk membuat suatu kluster riset dan teknologi. Bocorannya namanya Knowledge Hub Nusantara," ungkap Bambang kepada media usai Rakornas Otorita IKN di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).
Bambang pun mengklarifikasi berita yang beredar tentang wacana Stanford akan membangun kampus di IKN. Ia meluruskan, Stanford hanya membangun pusat riset di ibu kota baru.
"Intinya kita ingin membangun pusat riset dulu. Jadi kita mulai dari riset dan untuk riset ini kita bekerja sama dengan alumni Stanford," bebernya.
Ketua Otorita IKN pun memastikan, pembangunan pusat riset Stanford di IKN segera dimulai, yang nantinya akan melibatkan alumni Stanford.
"InsyaAllah yang akan membangun fisik gedungnya itu alumni Stanford, kemudian segera setelah gedungnya jadi, dan tidak hanya Stanford, tapi ada beberapa universitas lain yang akan membangun juga," sebutnya.
Advertisement
Bangun Pusat Riset, Jokowi Ajak Mahasiswa Stanford Study Tour ke IKN
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan Stanford Doerr School of Sustainability, Standford University. Kesepakatan ini meliputi bidang penelitian dan inovasi berkelanjutan.
Jokowi mengatakan, IKN Nusantara merupakan showcase transformasi Indonesia dalam hal penggunaan energi hijau, energi sinar matahari, hingga pembibitan tanaman yang diprioritaskan di ibu kota baru tersebut.
"Akan sangat baik bila mahasiswa Universitas Standford melakukan study tour di Ibu Kota Nusantara. Untuk bisa lebih dekat melihat proses dan belajar mengenai keberlanjutan dalam suatu kota hijau dan cerdas. Saya akan menjadi guide (pemandu) di Ibu Kota Nusantara bila dibutuhkan," ujar Jokowi dalam siaran pers yang dirilis Otorita IKN, Kamis, 16 November 2023.
Dorong Kolaborasi
"Dalam perubahan iklim semacam ini, kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkrit sangat dibutuhkan," tegas Jokowi.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengatakan, dengan MoU ini Stanford dan para alumninya berkomitmen membangun pusat riset dengan kualitas kelas dunia di IKN. Riset yang akan dilakukan antara lain terkait pengelolaan air, sustainable urban development dan robotic serta berbagai hal relevan lainnya.
Di kawasan inti IKN bakal disiapkan pusat riset Stanford ini. Hasilnya nanti akan menjadi bekal IKN dalam pengembangan IKN Nusantara sebagai kota cerdas yang hijau dan berkelanjutan, serta menghargai berbagai upaya yang melibatkan para pemangku kepentingan.
“Beberapa bulan lalu Stanford sudah menyerahkan letter of intent di Jakarta dan disepakati kolaborasi di bidang riset, penelitian dan training capacity building. Nantinya untuk hal yang lebih teknis akan dilakukan pertemuan-pertemuan lanjutan," kata Bambang.
Mulai Dibangun Awal Tahun Depan
Adapun pembangunan pusat riset milik Stanford University sendiri rencananya akan dilakukan sekitar Januari atau Februari 2024.
Bambang mengatakan, Otorita IKN menyediakan lahan seluas 3 ha di kasawan inti IKN. Para alumni Stanford di Indonesia yang akan membangun gedung pusat riset tersebut. Stanford kemudian yang mengisinya dengan aktivitas riset di sana.
“Baik peneliti dari Indonesia maupun peneliti dari Stanford nanti akan berinteraksi meneliti di sana,” imbuh Bambang.
Untuk diketahui, selain Stanford, tiga univesitas asal Belanda yakni Delft University, Erasmus University, dan salah satu kampus di Roterdam juga akan bekerja sama membangun pusat riset di sana. Dari dalam negeri, 6 kampus negeri juga sudah berkomitmen membangun pusat riset.
Advertisement