Pendidikan Jadi Landasan Mutlak Wujudkan Indonesia Emas 2045

Pemerintah memiliki visi Indonesia emas di 2045, yang menandai 100 tahun kemerdekaan ini. Untuk mewujudkan visi ini, pendidikan menjadi salah satu pilar utama yang harus ditingkatkan secara signifikan.

oleh Divina Aulia Rachmani diperbarui 20 Mar 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2024, 14:00 WIB
Tanoto Foundation
Tanoto Foundation Penyelenggara Seminar "Mendorong Visi Indonesia Emas 2045" Jakarta Selasa (19/2/2024). (Divina/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas 2045. Visi ini menandai 100 tahun kemerdekaan ini yang diharapkan Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045.

Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas ini, pendidikan menjadi salah satu pilar utama yang harus ditingkatkan secara signifikan. Untuk mencapai hal ini, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci  penting

Pemerintah sendiri memiliki peran sentral dalam meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia. Melalui berbagai kebijakan dan program, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan pendidikan.

Pemerintah memastikan pendanaan yang adil dan menerapkan pedoman program yang jelas yang dapat mengurangi ketimpangan, sementara Pemerintah daerah harus secara efektif terlibat dalam mengembangkan dan memperkuat kemitraan, mengelola pendanaan secara tepat, dan segera beradaptasi dengan tantangan lokal

Sedangkan Sektor swasta memiliki potensi besar untuk turut serta dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia. Melalui kemitraan dengan pemerintah dan lembaga pendidikan, sektor swasta dapat memberikan kontribusi berupa dana, sumber daya manusia, serta teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

 Program-program seperti beasiswa, pelatihan untuk guru, dan pembangunan sekolah yang didukung oleh perusahaan-perusahaan swasta dapat menjadi contoh konkret dari kolaborasi ini.

Para pemimpin sekolah juga harus mendorong keberhasilan pendidikan dengan mengutamakan kualitas pembelajaran, memberdayakan guru, dan melibatkan orang tua dan masyarakat setempat

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, visi Indonesia Emas 2045 dalam bidang pendidikan dapat terwujud.. Pemanfaatan platform digital, pembelajaran online, dan teknologi pembelajaran adaptif dapat membantu menciptakan sistem pendidikan yang lebih

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, visi Indonesia Emas 2045 dalam bidang pendidikan dapat terwujud. Melalui upaya bersama ini, Indonesia dapat memastikan bahwa pendidikan menjadi fondasi yang kuat dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi bangsa dan negara.

Isu Kebijakan dan Tantangan

Seminar "Mendorong VIsi Indonesia Emas 2045"
Seminar "Mendorong VIsi Indonesia Emas 2045" bersama Dirut Pertamina foundation,Ketua Yayasan Guru Belajar, System and Policy Advisor Inovasi, wakil direktur eksekutif Centre of Strategic and international Studies dan Mitra Senior Center for Indonesia Policy Studies

Dirut Eksekutif Centre for Strategies and International Studies (CSIS) Medelina Hendytio, melalui studinya tentang analisa kritis kebijakan dan program sitem Pendidikan di Indonesia peluang dan tantangan” menyampaikan tantangan melalui prespektif kebijakan dari berbagai level Pendidikan.

PAUD

1. Kurikulum cenderung menilai Pendidikan dari hal yang terukur seperti berhitung, membaca. Sedangakn dalam masa pertumbuhan anak juga membutuhkan aspek psikologis, hobbi atau talenta

2. Kurang sensitinya kurikulum pada perbedaan kebutuhan anak anak yang tinggal di wilayah Barat dan timur Indonesia, sehingga perlu mendapat perhatian karena hal ini bisa menjadi dasar budaya.

3. Kebijakan dengan aspek pemerataan yang lemah

4. Kebijakan tanpa paduan yang jelas

PENDIDIKAN DASAR

1, kurangnya pelibatan guru dalam proses pengembangan profesi dan pembuatan kurikulum 2013.

2. 90% pemerintah daerah hanya mengikuti apa yang dirumuskan oleh Pemerintah Pusat, tanpa inovasi dan adaptasi terhadap konteks (SMERU, Bjork, 2003)

3. Kriteria beragam untuk kelulusan ujian sekolah memungkinkan siswa yang berprestasi rendah untuk lulus dan melanjutkan ke jenjang berikutnya

PENDIDIKAN MENENGAH

1. Perubahan teknologi dan keterbatasan sarana

2. Perubahan dalam konsep dan alokasi

3. Belum adanya standart pengukuran yang jelas terkait presentase penerimaan mahasiswa baru`

 

PENDIDIKAN TINGGI

1. Kesulitan penyesaian kurikulum

2. Kesulitan dalam adaptasi program perubahan paradigma Pendidikan

3. Kesulitan memperoleh Mitra Kerja bagi pendanaan

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya