H-4 Lebaran 2024: 5 Gunung Status Siaga, 17 Waspada, dan 46 Normal

Posko Nasional Sektor ESDM mencatat ada 17 gunung api berstatus SIAGA

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Apr 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2024, 19:15 WIB
Ilustrasi letusan Gunung Merapi (Sumber: Voi.id)
Ilustrasi letusan Gunung Merapi (Sumber: Voi.id)

Liputan6.com, Jakarta Posko Nasional Sektor ESDM juga memantau dan memonitor kebencanaan geologi yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Untuk kebutuhan ini, Badan Geologi Kementerian ESDM telah membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi, sperti gunung berapi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana geologi yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam.

"Kementerian ESDM telah membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, dan meningkatkan pemantauan gunungapi secara cermat di beberapa gunungapi aktif," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM di Jakarta, Minggu (7/4/2024).

Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi tersebut selain memonitor gunungapi, memantau gerakan tanah longsor, menyebarkan informasi daerah yang rawan terjadi gerakan tanah longsor, termasuk jalur mudik kepada Pemerintah Daerah dan instansi-instansi terkait yang dapat diakses pada portal https://vsi.esdm.go.id/portalmbg/#.

Berdasarkan pemantauan empat hari (H-4) sebelum lebaran Idulfitri 2024, terpantau 5 gunungapi dalam status 'SIAGA' yaitu:

  • Anak Krakatau,
  • Ili Lewotolok,
  • Marapi,
  • Merapi,
  • Semeru
Sementara ada 17 gunung api (Awu, Banda Api, Bromo, Dempo, Dukono, Gamalama, Ibu, Karangetang, Kerinci, Lewotobi LakiLaki, Lokon, Raung, Rinjani, Sangeangapi, Sinabung, Slamet, Soputan) dalam status 'WASPADA'.

Kemudian, ada 46 gunung api (Agung, Ambang, Anak Ranakah, Arjuno Welirang, Batur, Batutara, Bur Ni Telong, Ciremai, Colo, Dieng, Ebulobo, Egon, Galunggung, Gamkonora, Gede, Guntur, Ijen, Ile Werung, Ili Boleng, Inelika, Inierie, Iya, Kaba, Kelimutu, Kelud, Kie Besi, Lamongan, Lereboleng, Mahawu, Papandayan, Peut Sague, Raung, Rokatenda, Ruang, Salak, Seulawah Agam, Sirung, Sorikmarapi, Sumbing, Sundoro, Talang, Tambora, Tandikat, Tangkoko, Tangkuban Parahu, Wurlali) dalam status 'NORMAL'.

"Seluruh masyarakat dapat memantau perkembangan aktifitas seluruh gunungapi di Indonesia melalui aplikasi/website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau http://magma.esdm.go.id) dan media sosial PVMBG (facebook, Twitter, dan instagram pvmbg_) serta memanfaatkan portal mitigasi bencana geologi untuk melihat potensi bahaya yang ada disekitarnya," kata Agus.

 

Bahaya Tanah Longsor

Tanah Longsor
Ilustrasi Tanah Longsor Credit: pexels.com/Wolfgang

Agus mengungkapkan, untuk bencana gerakan tanah berupa tanah longsor, PVMBG mencatat telah terjadi dua gerakan tanah berupa tanah longsor di Perumahan Permata Puri dan RT 8/RW 4, Jabungan Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

"Tanggal 4 April 2024 telah terjadi bencana gerakan tanah longsor di Dusun Temanggung, Desa Kuripan, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah,"ujar Agus.

Tim Tanggap Darurat juga mencatat telah terjadi gempa bumi pada tanggal 6 April 2024 pada pukul 15:24:31 WIB dengan magnituda 5.2 di kedalaman 101 km. "Goncangan gempabumi yang dirasakan hingga ke Wamena dengan intensitas II MMI ini tidak ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan," pungkas Agus. (SF)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya