Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyoroti kemacetan parah yang dialami pemudik menuju Pelabuhan Merak, Banten. Menurut dia, Merak jadi salah satu dari tiga tempat paling berjuang di musim mudik Lebaran 2024 ini.
"Darat memang satu tempat yang paling struggling. Ada tiga tempat, Cipali, Merak, Ketapang. Dari tiga itu, dua yang paling kita lakukan dengan luar biasa," ujar Menhub dalam siaran video yang diberikan Kementerian Perhubungan, Senin (8/4/2024).
Baca Juga
Sorotan khusus ia berikan kepada kemacetan horor menuju Pelabuhan Merak. Beda halnya dengan penumpang kereta api yang lebih terkoordinasi dengan tiket yang sudah dipesan, pemudik yang hendak menyebrang ke Pelabuhan Bakauheni dari Merak banyak datang dengan tangan kosong.
Advertisement
"Merak ini memang seperti disampaikan pak Presiden, terdapat jumlah yang melebihi, dan mohon maaf, ketidaktaatan masyarakat pengguna," kata Menhub.
"Kalau di kereta api mereka kan punya tiket, dia datang 2 jam sebelumnya. Kalau ini belum punya tiket, bahkan jalannya besok pagi, dia datang. Maka terjadilah antrian sepanjang 10 km," bebernya.
Solusi Menhub
Belajar dari kasus itu, Budi Karya Sumadi berkesimpulan Pelabuhan Merak harus punya kapal penumpang dengan kapasitas angkut lebih besar, dengan kecepatan lebih tinggi.
Penambahan Dermaga
Selain itu, juga diperlukan tambahan dermaga. Menhub sudah melaporkan usulannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). RI 1 menyetujui untuk dilakukan penambahan dermaga dan juga kapal angkut penumpang.
"Kalau kapal katakanlah tambah dengan (kecepatan) 15 knot, pasti kurang maksimal, atau dengan 500 (kapasitas penumpang) kurang. Jadi musti kapal yang besar di atas 1.000 (kapasitas penumpang), dan kapal di atas 15 knot, bahkan 20 knot. Jadi kecepatan-kecepatan itu bisa dilaksanakan," urainya.
Selain Pelabuhan Merak, Menhub juga menyebut Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) jadi salah satu tempat dengan tingkat kepadatan mudik melonjak signifikan. Dengan kisaran 13 persen, dan pada satu hari puncak mudik mencapai 23 persen.
"Di Cipali, sekalipun ada satu hari naik 23 persen tetap tidak terjadi kemacetan. Average kenaikan tahun ini 13 persen. Kenaikan-kenaikan di sektor darat itu biasanya tidak lebih dari 5 persen," terangnya.
Advertisement