Liputan6.com, Jakarta - Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) memprediksi jumlah kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek melewati Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) pada arus balik Lebaran 2024 mencapai 520 ribu kendaraan.
Angka itu terakumulasi pada masa arus balik selama 12-15 April 2024. Itu naik 42,82 persen terhadap lalu lintas normal sebanyak 364 ribu kendaraan, dan meningkat 2,99 persen terhadap lalu lintas Lebaran 2023 sebanyak 505 ribu kendaraan.
"Peningkatan lalu lintas kendaraan arus balik ini merupakan kumulatif arus lalu lintas dari tiga gerbang tol (GT) Cileunyi (arah Jabotabek), GT Pasteur (arah Jabotabek), dan GT Kalitama (arah Jabotabek)," jelas Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, Sabtu (13/4/2024).
Advertisement
Widiyatmiko memperkirakan, dalam periode arus balik Lebaran 2024 terjadi puncak peningkatan lalu lintas kendaraan terjadi pada H+4, atau 15 April 2024.
"Diimbau kepada pemudik untuk menghindari balik pada tanggal tersebut dan menghindari waktu favorit yaitu melakukan perjalanan di pagi atau malam hari," imbuh dia.
"Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk memastikan kesiapan sebelum melakukan perjalanan, periksa kecukupan BBM dan saldo uang elektronik, serta pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima sebelum memulai perjalanan," tuturnya.
Polisi Diminta Razia Travel Gelap saat Arus Balik Lebaran 2024
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bakal menindak tegas travel gelap yang mengangkut penumpang pada saat arus balik Lebaran 2024.
Sikap itu diambilnya gara-gara adanya temuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), soal kecelakaan maut yang dialami satu unit minibus Gran Max di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek beberapa hari lalu, yang ternyata adalah travel gelap.
Menhub lantas meminta pihak Kepolisian untuk melakukan razia terhadap travel gelap saat pergerakan arus balik. Kendaraan resmi yang ditangkap basah itu nantinya akan disuruh putar balik untuk tidak melanjutkan perjalanannya.
Imbauan Menhub
Jadi, saya minta satu, pak Polisi melakukan law enforcement agar travel gelap dirazia. Jadi para pemudik kalau dia memaksakan menghindari itu jangan marah kalau tiba-tiba polisi meminggirkan dan balik arah," tegas Menhub di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (12/4/2024).
Berkaca pada kasus kecelakaan maut di Km 58, ia tak ingin insiden serupa kembali terulang. Menhub tidak ingin keselamatan para pemudik terancam akibat keletihan sopir yang telah mondar-mandir antar kota selama berhari-hari.
Terlebih, travel tidak hanya mengangkut penumpang orang saja, tapi juga bawaan barang dalam jumlah besar yang kerap membuat pergerakan kendaraan menjadi tidak stabil.
"Kalaupun itu terjadi, para penumpang lihat apakah mobilnya itu fit. Dan, jangan mau 12 orang," seru Menhub.
"Tahu enggak kalau 12 orang itu, dan atas ada barang, mobil itu jadi tidak stabil. Kecepatannya nambah banyak karena itu sudah momen berat, dan labil. Itu kalau kita sekejap tidur, itu lah yang terjadi," tutur Budi Karya Sumadi.
Advertisement
Satlantas Polres Metro Depok Bakal Sidak Travel Gelap Angkut Pemudik Lebaran 2024
Sebelumnya, Satlantas Polres Metro Depok akan melakukan pengawasan terhadap kendaraan pemudik, salah satunya travel gelap. Sejumlah Pos pelayanan dan keamanan disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada pemudik maupun warga saat hari raya Idul Fitri.
Kasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Multazam Lisendra mengatakan, mudik lebaran Idul Fitri kerap dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik. Tidak dapat dipungkiri, keinginan warga ingin mudik akan dimanfaatkan travel gelap.
“Kita akan terus mengantisipasi dan melakukan penyelidikan terhadap travel gelap,” ujar Multazam, Jumat (5/4/2024).
Multazam menjelaskan, pengawasan terhadap travel gelap dinilai merugikan pemudik maupun masyarakat. Menurutnya angkutan travel gelap dinilai melanggar peraturan karena memberikan angkutan umum tanpa izin resmi.
“Itu ilegal dan beresiko terhadap penumpang,” jelas Multazam.
Satlantas Polres Metro Depok meminta kepada pemudik untuk tidak menggunakan moda transportasi yang tidak jelas status hukumnya. Travel gelap tidak memiliki rute resmi yang telah disesuaikan dan ditentukan dari Kementerian Perhubungan.
“Momen seperti sekarang ini bisa dijadikan ladang atau tempat kejahatan,” ucap Multazam.
Banyak Korban
Berkaca dari sejumlah peristiwa dari sejumlah wilayah lainnya, banyak korban seperti pemudik yang menjadi korban travel gelap. Pemudik menjadi korban pemerasan hingga aksi kejahatan lainnya.
“Bukannya sampai ke kampung halaman tapi malah dibius atau diperas, menjadi korban kejahatan lainnya,” ungkap Multazam.
Multazam meminta pemudik tidak menggunakan jasa transportasi gelap yang tidak memiliki kekuatan hukum. Selain itu, Satlantas Polres Metro Depok akan menindak transportasi umum maupun mobil pribadi, yang berlebihan membawa penumpang maupun barang.
“Kita akan cek mana kendaraan yang overload, kemudian pemudik jangan sampai memuat barang yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain,” tutur Multazam.
Advertisement