Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 62 Miliar di 2023

Penyaluran kredit Bank Sampoerna yang menjadi landasan pendapatan bunga mencatatkan nilai Rp 11,4 triliun, meningkat 13,2% dibandingkan nilai kredit pada akhir 2022.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Apr 2024, 14:15 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 14:15 WIB
Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM melalui pemanfaatan teknologi digital. (Dok Bank Sampoerna)
Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM melalui pemanfaatan teknologi digital. (Dok Bank Sampoerna)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan laba bersih yang dibukukan senilai Rp 62 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 27 miliar. Selain didukung pendapatan bunga, kinerja Bank Sampoerna ini juga dicapai dengan peningkatan pendapatan non-bunga dan pengelolaan kredit yang baik.

Pendapatan non-bunga pada tahun 2023 mencapai Rp 123 miliar, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan yang diperoleh di tahun sebelumnya.

Sedangkan penyaluran kredit Bank Sampoerna yang menjadi landasan pendapatan bunga mencatatkan nilai Rp 11,4 triliun, meningkat 13,2% dibandingkan nilai kredit pada akhir 2022. Pencapaian tersebut lebih tinggi daripada peningkatan kredit industri perbankan secara keseluruhan yang tercatat berada di tingkat 12,3%.

UMKM tetap menjadi fokus layanan utama Bank Sampoerna dengan sekitar 68% pinjaman dimanfaatkan oleh UMKM, termasuk 45% dari keseluruhan pinjaman secara langsung diberikan ke UMKM dan sisanya disalurkan melalui lembaga keuangan lain.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra menyatakan, peningkatan penyaluran kredit ini tentunya dimungkinkan berkat terpeliharanya kepercayaan masyarakat yang menempatkan dananya di Bank Sampoerna.

“Di tahun 2023, total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 22,3% dibandingkan DPK pada akhir tahun sebelumnya menjadi Rp12,8 triliun. Peningkatan ini melampaui peningkatan DPK industri perbankan keseluruhan yang pada periode yang sama meningkat 6,3%,” jelas Henky dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4/2024).

Kolaborasi

Henky menjelaskan, kolaborasi yang dilakukan Bank Sampoerna dengan perusahaan fintech, multifinance, koperasi, dan berbagai pihak lainnya tidak hanya memungkinkan penyaluran pinjaman yang lebih tinggi bagi UMKM, tetapi juga memberikan dampak finansial yang baik. Dengan pelaksanaan Bank as a Service (BaaS), Bank Sampoerna memberikan berbagai layanan bagi mitra dan memperoleh pendapatan non-bunga, seperti jasa pengadaan virtual account, biaya transaksi, dan lain sebagainya.

“Sepanjang tahun 2023 jumlah transaksi digital mencapai 25 juta dengan volume sebesar Rp 102 triliun. Dengan demikian, secara keseluruhan Bank Sampoerna membukukan kenaikan lebih dari dua kali lipat pendapatan non- bunga dibandingkan yang dibukukan pada tahun sebelumnya. Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pencapaian laba bersih,” katanya.

 

Kinerja Keuangan Lain

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM melalui pemanfaatan teknologi digital. (Dok Bank Sampoerna)
Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM melalui pemanfaatan teknologi digital. (Dok Bank Sampoerna)

Kinerja yang terus meningkat juga terlihat dari rasio imbal ekuitas (ROE - Return On Equity) dan rasio imbal balik aset (ROA - Return On Asset). Pada tahun 2023 ROE menyentuh 2,00% atau naik 1,03% dari 0,97%. Sementara itu, ROA mencapai 0,53% atau naik 0,24% dari 0,29%. CEO Bank Sampoerna Ali Rukmijah menegaskan, kinerja apik Bank Sampoerna dicapai dengan dukungan fundamental keuangan dan praktik keuangan yang penuh kehati-hatian (prudent).

Rasio kecukupan modal (CAR – Capital Adequacy Ratio) pada akhir 2023 mencapai 30,2%, atau sekitar 3 kali lipat dibandingkan rasio minimum yang ditetapkan berdasarkan regulasi yang ada. Rasio pinjaman tersalurkan terhadap DPK (LDR – Loan to Deposit Ratio) juga cukup leluasa pada tingkat 89,1% dengan kualitas pinjaman terjaga sebagaimana terefleksikan pada rasio kredit bermasalah (NPL – Non-Performing Loan) di 3,3%.

“Struktur dan fundamental keuangan Bank Sampoerna yang kuat memungkinkan kami untuk mengembangkan layanan lebih lanjut di tahun 2024 ini,” tegasnya.

 

Rencana ke Depan

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM melalui pemanfaatan teknologi digital. (Dok Bank Sampoerna)
Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM melalui pemanfaatan teknologi digital. (Dok Bank Sampoerna)

Ke depannya Bank Sampoerna akan terus dan turut mengajak masyarakat untuk mendukung UMKM, termasuk para milenial dan generasi Z. Dengan memanfaatkan Sampoerna Mobile Saving, masyarakat telah ikut berperan dalam mendukung UMKM. Untuk itu, Bank Sampoerna berkomitmen terus melakukan edukasi dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.

Di tahun 2024 ini Bank Sampoerna akan menyelenggarakan Sampoerna Fest, roadshow edutainment yang menggabungkan edukasi literasi keuangan dengan berbagai kegiatan hiburan. Sampoerna Fest akan dilakukan tiga bulan sekali di kota-kota besar di Indonesia, dimulai dari kota Surabaya, lalu disusul Pontianak, Semarang, dan Sorong.

Bank Sampoerna memandang bahwa penting untuk menumbuhkan kebiasaan mengelola keuangan secara bijak. Sejalan dengan itu, Sampoerna Mobile Saving menawarkan pembukaan tabungan tanpa setoran awal, tidak adanya biaya admin bulanan, hingga program undian berhadiah setiap kuartal sepanjang tahun dengan total hadiah Rp3 miliar. Berbagai fitur Sampoerna Mobile Saving ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk memiliki kebiasaan dan disiplin finansial yang baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya