PLN Pulihkan Pasokan Listrik di Pulau Tagulandang Usai Erupsi Gunung Ruang

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan, PLN mengambil langkah sigap untuk memulihkan pasokan listrik ke masyarakat imbas erupsi Gunung Ruang.

oleh Agustina MelaniMaulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Apr 2024, 09:01 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2024, 20:20 WIB
PLN Pulihkan Pasokan Listrik di Pulau Tagulandang Usai Erupsi Gunung Ruang
PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara. (Foto: PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara pada Rabu.

Langkah sigap PLN ini berhasil membuat pasokan kelistrikan ke Pulau Tagulandang yang sempat dihentikan sementara karena faktor keamanan kini kembali normal.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan, PLN mengambil langkah sigap untuk memulihkan pasokan listrik ke masyarakat.

"Pasca insiden erupsi, seluruh unit PLN bergerak cepat untuk pemulihan sistem kelistrikan. Hal ini dilakukan setelah pembersihan dari material erupsi hingga perbaikan peralatan pembangkit dan jaringan distribusi, sehingga secara bertahap listrik kembali normal," ujar Darmawan seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (25/4/2024).

Dalam menormalkan listrik di Sistem Tagulandang, PLN menyiapkan 12 unit pembangkit listrik dengan total daya mampu 1.400 kiloWatt (kW). PLN juga menerjunkan 81 personel siaga yang terdiri dari petugas pembangkit, petugas pelayanan teknik, dan petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Ari Dartomo mengatakan, dalam pemulihan kelistrikan, PLN mengutamakan posko-posko pengungsian, serta tempat pelayanan kesehatan.

"Saat ini total seluruh pelanggan di Pulau Tagulandang yang berjumlah 7.735 pelanggan telah kembali menikmati listrik, untuk seluruh jalur di Sistem Tagulandang pun telah normal," kata Dartomo.

Ia turut mengapresiasi seluruh stakeholder, yang turut membantu PLN dalam percepatan penormalan kelistrikan di Tagulandang.

"Terima kasih atas semangat kolaboratif dari seluruh forkompimda dan instansi terkait yang berjibaku bersama PLN dalam membantu percepatan pemulihan listrik mulai dari tahap koordinasi serta bantuan di lapangan," tutur Dartomo.

 

Bantu Warga Terdampak

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara. (Foto: PLN)
PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara. (Foto: PLN)

Selain menormalkan sistem kelistrikan Pulau Tagulandang, PLN juga terlibat aktif dalam membantu warga terdampak lewat program bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Secara bertahap, bantuan diserahkan dalam bentuk 900 paket sembako beras dan gula, 400 box masker, 50 pack beras dan minyak goreng, 200 kaleng ikan kaleng, serta mie instan dan susu kemasan.

"Masyarakat merasakan derita mendalam akibat peristiwa ini. PLN pun hadir senasib sepenanggungan bersama masyarakat,” ucap Dartomo.

Bantuan ini diserahkan langsung kepada PJ Bupati Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Dan Biaro (Sitaro) Joi Eltiano Bernadin Oroh. Oroh mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada PLN atas bantuan yang diberikan.

"Terima kasih atas kepedulian dari pada PLN membantu terkait dengan penyediaan kebutuhan pokok dan tentunya kami akan menyalurkan itu,” ujar Oroh.

Penyerahan bantuan bagi masyarakat Tagulandang ini juga merupakan kolaborasi bersama antara PLN dan TNI bersama Pemerintah Daerah.

"Terima kasih atas partisipasi dari PLN bersama Korem 131/Santiago hari ini telah menyerahkan kurang lebih 500 paket sembako bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang. Segera akan kami distribusikan kepada mereka-mereka yang sangat membutuhkan,” kata Komandan Korem 131/Santiago Brigjen TNI Wakhyono.

 

BNPB: Udara di Sekitar Gunung Ruang Masih Mengandung Gas SO2

Erupsi Gunung Ruang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulut, pada Jumat 19 April 2024 pukul 17:06 Wita.
Erupsi Gunung Ruang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulut, pada Jumat 19 April 2024 pukul 17:06 Wita.

Sebelumnya,  warga di sekitar Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, diminta untuk tetap waspada meski status gunung itu sudah diturunkan menjadi Level III Siaga.

Selain paparan abu vulkanik, udara di sekitar gunung setinggi 725 mdpl itu juga mengandung gas sulfur dioksida (SO2) yang dilontarkan keluar saat gunung berapi itu erupsi beberapa hari lalu.

"Setiap kali ada erupsi gunung berapi pasti ada gas sulfur dioksida ini gas tersebut," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari pada, Senin (22/4/2024).

Dia mengatakan, lontaran gas SO2 itu tidak hanya mengganggu masyarakat, tapi juga berdampak pada aktivitas penerbangan, seperti dampak erupsi Gunung Ruang ini terhadap penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado.

"Gas sulfur dioksida tersebut tersebar ke udara bersamaan dengan erupsi Gunung Ruang, yang sampai saat ini menurut pantauan tim BNPB masih mengeluarkan asap dari puncaknya," ujarnya.

Abdul Muhari mengatakan, BNPB sudah mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas sehingga terhindar dari gangguan, atau infeksi saluran pernapasan akibat menghirup udara mengandung SO2 atau gas belerang dioksida itu.

"BNPB juga mengumumkan batas zona aman bagi warga Tagulandang untuk beraktivitas, yakni pada radius empat kilometer dari puncak yang masih mengeluarkan asap itu," tuturnya.

Bantuan Masker

Abdul Muhari juga mengatakan, jika sudah mengalami gejala gangguan saluran pernapasan seperti sesak dan sebagainya, masyarakat segera melapor ke petugas tim siaga darurat bencana untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kami sudah siagakan tim dokter dari TNI dan Polri untuk melakukan perawatan medis. BNPB juga memberikan bantuan masker yang seharusnya sudah bisa dimanfaatkan masyarakat saat ini," ujarnya.

Batas zona tersebut didapatkan BNPB berdasarkan keputusan penurunan status Gunung Ruang oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang sebelumnya level IV (Awas) menjadi level III atau (Siaga) pada Senin (22/4/2024), pukul 09.00 Wita.

Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya