Naik 6%, InJourney Airports Layani 35,3 Juta Penumpang di Kuartal I 2024

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) telah melayani sebanyak 35,3 juta pergerakan penumpang pada periode Januari-Maret (kuartal I) 2024.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 27 Apr 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2024, 21:00 WIB
Arus Balik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Sudah Dimulai
Pasca-Lebaran 2024, pengelola Bandara Soekarno Hatta (Soetta), mencatat sudah terjadi arus balik. Setidaknya pada hari ini, sebanyak 129 ribu penumpang melintas di Bandara Seokarno-Hatta, Jumat, 12 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) telah melayani sebanyak 35,3 juta pergerakan penumpang pada periode Januari-Maret (kuartal I) 2024. Jumlah pergerakan penumpang tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 6 persen dibandingkan dengan kuartal I 2023 yang sebanyak 33,4 juta pergerakan penumpang.

Untuk pergerakan pesawat, InJourney Airports mencatat telah melayani sebanyak 276 ribu pergerakan, tumbuh 2 persen dibandingkan pergerakan pesawat triwulan I 2023 yang mencapai 272 ribu pergerakan.

Sedangkan untuk pergerakan kargo, sebanyak 336 ribu ton kargo dilayani sepanjang periode kuartal I 2024, tumbuh 4 persen dibandingkan pergerakan kargo kuartal I 2023 yang sebanyak 323 ribu ton.

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengungkapkan, selama tiga bulan pertama tahun ini, pihaknya sukses melanjutkan catatan kinerja operasional yang positif. Dibuktikan dengan pertumbuhan di sektor pergerakan penumpang, pesawat udara, serta kargo dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

"Tentunya hal ini menjadi awal yang baik di tahun ini, serta sejalan dengan target perusahaan untuk full recovery trafik angkutan udara di tahun 2024 ini," kata Faik Fahmi, Sabtu (27/4/2024).

Adapun 35,3 juta pergerakan penumpang pada kuartal I 2024 terbagi atas 26,7 juta pergerakan penumpang rute domestik dan 8,5 juta pergerakan penumpang rute internasional.

Untuk pergerakan pesawat terbagi atas 223 ribu pergerakan pesawat rute domestik dan dan 53 ribu pergerakan pesawat rute internasional. Sedangkan untuk kargo terbagi atas 273 ribu ton kargo domestik dan 63 ribu ton kargo internasional.

 

Bandara Soekarno-Hatta

Mudik Natal dan Tahun Baru, Bandara Soetta Siapkan 478 Pesawat Ekstra
Calon penumpang menunggu penerbangan di Terminal 3 Bandara-Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2019). Manajemen Bandara Soekarno-Hatta menyiapkan 478 pesawat ekstra untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat mudik libur Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama periode triwulan I 2024, Bandara Soekarno-Hatta jadi lapangan udara dengan pergerakan pesawat dan penumpang terbanyak, dengan 12,2 juta penumpang dan 83 ribu pergerakan pesawat.

Menyusul di urutan kedua Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah 5,1 juta penumpang dan 11 ribu pergerakan pesawat, serta Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 2,1 juta pergerakan penumpang dan 16 ribu pergerakan pesawat.

Untuk pergerakan kargo, Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara dengan trafik kargo tertinggi, yakni dengan 129.742 ton kargo. Di urutan kedua adalah Bandara Sentani Jayapura dengan 36.792 ton kargo, serta Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 23.492 ton kargo.

Kemenhub Cabut 17 Status Bandara Internasional, Dianggap Tak Optimal

20160412-pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memangkas jumlah bandara internasional di Indonesia. Dari semula sebanyak 34 bandara, kini tersisa 17 bandara yang ditetapkan sebagai bandara internasional.

Ketetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 31/2024 (KM 31/2004) tentang Penetapan Bandar Udara Internasional pada tanggal 2 April 2024 lalu. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menuampaikan, tujuan penetapan ini secara umum adalah untuk dapat mendorong sektor penerbangan nasional yang sempat terpuruk saat pandemi Covid 19.

“KM 31/2004 ini dikeluarkan dengan tujuan untuk melindungi penerbangan internasional pasca pandemi dengan menjadikan bandara sebagai hub (pengumpan) internasional di negara sendiri," kata Adita dalam keterangannya, Jumat (26/4/2024).

"Selama ini sebagian besar bandara internasional hanya melayani penerbangan internasional ke beberapa negara tertentu saja dan bukan merupakan penerbangan jarak jauh, sehingga hub internasional justru dinikmati oleh negara lain," sambungnya.

 

Dianggap Lumrah

Ilustrasi bandara, airport, penerbangan, pesawat terbang
Ilustrasi bandara, airport, penerbangan, pesawat terbang. (Image by 4045 on Freepik)

Dia mengatakan, keputusan ini juga telah dibahas bersama Kementerian dan Lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. Menurutnya, sudah nenjadi hal yang lumrah di negara lain dalam melakukan penyesuaian jumlah bandara internasional.

Sebagai contoh, India dengan jumlah penduduk 1,42 miliar hanya memiliki 18 bandara internasional. Sedangkan Amerika Serikat dengan penduduk 399,9 juta mengelola 18 bandara internasional.

Data Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dari 34 bandara internasional yang dibuka dari 2015-2021, hanya ada beberapa bandara yang melayani penerbangan internasional secata reguler atau berjadwal.

Diantaranya, Soekarno-Hatta - Jakarta, I Gusti Ngurah Rai - Bali, Juanda - Surabaya, Sultan Hasanuddin - Makassar, dan Kualanamu – Medan. Beberapa bandara internasional hanya melayani penerbangan jarak dekat dari/ke satu atau dua negara saja.

"Bandara internasional lainnya hanya beberapa kali melakukan penerbangan internasional, bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki pelayanan penerbangan internasional. Dua kriteria bandara yang terakhir ini menyebabkan operasional menjadi tidak efektif dan efesien dalam pemanfaatannya," ucap Adita.

 

Infografis Bandara Kertajati
Infografis Bandara Kertajati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya