Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Bendungan Meninting yang berada di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bendungan yang memiliki kapasitas 12,2 juta m3 dan luas genangan 53,6 hektare ini kini dalam proses konstruksi.Â
"Progres fisiknya bagus, sudah 81 persen. Rip rap juga rapi, baik di bagian depan maupun belakang. Mudah-mudahan Agustus 2024 bisa selesai," kata Menteri Basuki Hadimuljono, Kamis (2/5/2024).
Advertisement
Basuki kemudian berpesan untuk memperbanyak vegetasi di area green belt supaya lebih hijau dan rindang. Hal ini sekaligus sebagai tanggung jawab dalam menjaga kualitas lingkungan.
"Mohon ditambah tanaman di area green belt, misalnya pohon aren. Jangan lupa, arennya dipelihara dan dibersihkan dari tanaman-tanaman liar yang mengganggu," pintanya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Tampang menerangkan, Bendungan Meninting mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun. Targetnya, Bendungan Meninting dapat selesai pada Agustus 2024 dan segera beroperasi.Â
"Bendungan Meninting ini memiliki daya tampung maksimal hingga 12,2 juta M3. Saat ini sedang kami upayakan untuk impounding pada Juli 2024. Sehingga, dapat segera bermanfaat bagi masyarakat," ujar Tampang.
Ia menuturkan, Bendungan Meninting bermanfaat sebagai suplai air irigasi pertanian seluas 1.559 hektare (ha). Lalu, memberikan manfaat air baku dengan kapasitas 150 liter per detik, dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sebesar 0,8 MW.Â
Â
Reduksi Banjir
"Di samping itu, Bendungan Meninting juga dapat mereduksi banjir di wilayah Lombok Barat sebesar 28 persen atau dengan kapasitas 80 m3 per detik. Bendungan ini juga memiliki potensi pariwisata dan perikanan tangkap," kata Tampang.
PPK Bendungan Meninting BWS NT 1 Lalu M Asgar menambahkan, ketersediaan air di wilayah Bendungan Meninting yang cukup akan mendukung suplesi air ke daerah lain. Utamanya ke bagian Lombok Tengah dan Selatan yang memiliki potensi lahan untuk areal pertanian lebih besar, namun ketersediaan airnya sangat kurang.Â
"Sehingga, nanti setelah sistem Bendungan Meninting selesai akan terkoneksi dengan sistem HLD dan saluran suplesi yang akan menghubungkan 12 DAS dan mengairi sekitar 70.000 hektare lahan di Lombok Tengah dan Selatan. Mudah-mudahan dengan kondisi cuaca yang cerah saat ini, kami akan memaksimalkan pekerjaan timbunan pada tubuh bendungan sehingga dapat selesai sesuai target," tuturnya.
Â
Advertisement
Telan Rp 1,2 Triliun, Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo Rampung Oktober 2024
Sebelumnya, pada rangkaian kerja ke wilayah Gorontalo dalam waktu dekat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meninjau proyek Bendungan Bulango Ulu Paket I garapan PT Hutama Karya (Persero) yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango. RI 1 mengungkapkan optimisme besar terhadap proyek bendungan pertama di Gorontalo ini.
"Akan selesai Insya Allah akhir tahun ini. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian serta perkebunan yang ada di Gorontalo dan sekitarnya karena ini waduk gede banget, bisa menampung 84 juta meter kubik," kata Jokowi.
Menjawab target Jokowi, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, proyek Bendungan Bulango Ulu senilai Rp 1,2 triliun target selesai Oktober 2024. Digarap melalui kerja sama operasi (KSO) bersama PT Basuki Rahmanta Putra dan PT Bina Nusa Lestari, dengan porsi Hutama Karya 70 persen, BRP 15 persen, dan BNL 15 persen.
"Sejumlah strategi percepatan penyelesaian dilakukan oleh KSO seperti memastikan kebutuhan sumber daya, material dan alat terpenuhi, menambah jam dan tenaga kerja di masing-masing bagian," ujar Adjib, Kamis (25/4/2024).
Dalam proyek ini, Hutama Karya menggarap beberapa pekerjaan, mulai dari persiapan, pembangunan jalan akses bendungan dan jembatan, bendungan utama hingga pembersihan pasca proyek.Â
Â
Pekerjaan yang Telah Selesai
Adapun pekerjaan yang telah selesai, yakni galian main dam serta jembatan dan jalan akses warga dengan menyisakan sejumlah pekerjaan struktur tubuh bendungan, pengeboran hingga penyuntikan material. Hutama Karya juga melakukan kontrol dan evaluasi target secara intens agar perencanaan dapat tercapai sesuai jadwal.
"Kemudian, melakukan koordinasi berkala dengan stakeholders yang terlibat agar membantu kelancaran pekerjaan, menciptakan konstruksi ramah lingkungan dan efisien serta didukung penggunaan digital construction," imbuhnya.Â
Secara fungsi, Bendungan Bulango Ulu sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berdiri di atas lahan seluas 483.05 ha diproyeksikan dapat mendongkrak ketahanan pangan hingga memenuhi kebutuhan pasokan air baku.
Advertisement
Manfaat Bendungan
Adjib menuturkan, sejumlah manfaat dapat dirasakan dengan kehadiran bendungan ini, seperti mengairi Daerah Irigasi (DI) ke wilayah DI Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayanga seluas 4.950 ha, memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2,2 m³ per detik untuk Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo dan sekitarnya.
Lalu, berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 4,96 megawatt, sebagai sistem pengendalian dan mereduksi banjir hingga 84,62 persen, hingga berpotensi sebagai lokasi pariwisata.
"Proyek ini akan menjadi salah satu bendungan yang tertinggi di Indonesia mencapai 75 meter dengan saluran pelimpah berbentuk terowongan sepanjang 369.06 meter," pungkas Adjib.
Â