Mentan Amran Ingatkan Para Distributor dan Pengecer Pupuk Tidak Mainkan Harga

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan para pengecer dan distributor pupuk subsidi agar tidak memainkan harga pupuk yang dapat merugikan petani.

oleh Arninda Oktaviani diperbarui 28 Mei 2024, 11:41 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 11:40 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada acara akselerasi peningkatan produksi pangan di Sulawesi Selatan, Senin (27/5/2024). (Foto: Kementan RI)

Liputan6.com, Makassar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan para distributor dan pengecer pupuk subsidi agar tidak memainkan harga pupuk yang dapat merugikan petani. Hal ini disampaikan Mentan pada acara akselerasi peningkatan produksi pangan di Sulawesi Selatan, Senin, 27 Mei 2024.

Dalam kesempatan itu, Mentan Amran menegaskan bahwa Sulawesi Selatan (Sulsel) harus menjadi penggerak utama dalam menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Saya katakan, produksi turun karena dua hal. Pertama, sarana produksi seperti pupuk tidak dipenuhi, kemudian harga tidak menentu. Karena itu, jangan ganggu petani dengan ulah distributor dan pengecer pupuk yang menyulitkan produksi komoditas pangan. Pemerintah melalui Presiden Jokowi telah menambah pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia," ujar Mentan.

Mentan menekankan bahwa pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik. Pemerintah juga menggencarkan program optimasi lahan dan pompanisasi untuk mengantisipasi kekeringan panjang. Semua program tersebut harus dijaga bersama untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Kami melakukan maraton selama lima bulan untuk menyelesaikan masalah pupuk ini. Baru lima bulan jadi Menteri, Alhamdulillah semua dapat kami selesaikan. Karena itu, mari kita jaga agar kita mampu mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia," katanya.

 

Kementan Salurkan Bantuan ke Sulses Mencapai Rp410 Miliar

Mentan Amran Ingatkan Distributor dan Pengecer Pupuk Tidak Mainkan Harga
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada acara akselerasi peningkatan produksi pangan di Sulawesi Selatan, Senin (27/5/2024). (Foto: Kementan RI)

Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, mengajak para petani di wilayahnya untuk memanfaatkan bantuan kementan secara optimal, terutama dalam meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Kalau kebutuhan pangan terpenuhi, Insyaallah kita bisa beranjak ke arah yang lebih baik. Alhamdulillah, setelah kami mendapat bantuan selama ini, produksi di Sulsel terus mengalami peningkatan. Mari kita optimalkan apa yang diberikan untuk kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan," katanya.

Diketahui, total bantuan reguler dan bencana Kementan untuk Sulawesi Selatan mencapai Rp410 miliar. Bantuan tersebut meliputi pupuk subsidi, alat mesin pertanian (alsintan), handsprayer, pompa air, traktor, benih, dan bibit.

 

Wakasad Apresiasi Program Pompanisasi

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, mengapresiasi langkah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menjadikan lahan rawa sebagai lahan produktif. Salah satunya melalui penguatan benih dan program pompanisasi sebagai solusi cepat dalam mengatasi kekeringan panjang.

"Sangat penting bahwa orientasi kerja beliau (Mentan) adalah turun langsung ke lapangan. Bagaimana petani bisa langsung berinteraksi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara paling kuat dalam urusan pangan. Termasuk berbagai program yang terus digencarkan. Baru tahun ini mungkin lahan rawa dijadikan lahan sawah yang produktif," katanya.

Tandyo menambahkan bahwa gebrakan dan inovasi yang dijalankan Mentan Amran sangat luar biasa. Secara perlahan namun pasti, Indonesia mulai menuju swasembada dan lumbung pangan dunia.

"Terima kasih Pak Mentan, dan juga tak lupa terima kasih kepada Pak Pangdam yang telah mengoptimalkan semua ini. Mudah-mudahan TNI bisa memberikan kontribusi bagi Indonesia lumbung pangan dunia," jelasnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya