Jadi Menkeu Baru Inggris, Rachel Reeves Bocorkan Rencana Pulihkan Ekonomi

Reeves telah menguraikan serangkaian langkah untuk merevitalisasi pertumbuhan ekonomi Inggris yang lesu.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Jul 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 21:00 WIB
Tingkat Inflasi Inggris di Februari Melonjak Jadi 10,4 Persen
Data inflasi Inggris yang diterbitkan Rabu pagi menunjukkan inflasi harga konsumen tembus 10,4 persen pada Februari dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). (AP Photo/Alberto Pezzali)

Liputan6.com, Jakarta Inggris pekan lalu resmi menggantikan kabinet pemerintahannya, dengan Keir Starmer sebagai Perdana Menteri dalam pemilu 4 Juli 2024.

Di kabinet Starmer, Rachel Reeves terpilih sebagai Kanselir Keuangan baru Inggris.

Melansir CNBC International, Senin (8/7/2024) Reeves telah menguraikan serangkaian langkah untuk merevitalisasi pertumbuhan ekonomi Inggris yang lesu, dan mengatasi kekurangan perumahan nasional.

"Saya telah berulang kali memperingatkan bahwa siapa pun yang memenangkan pemilihan umum akan mewarisi keadaan terburuk sejak Perang Dunia Kedua. Apa yang saya lihat dalam 72 jam terakhir hanya menegaskan hal itu," ujar Reeves yang baru menjabat dalam pidato besar pertamanya.

"Tidak ada reformasi tegas yang diperlukan lebih mendesak daripada dalam hal sistem perencanaan kita," ucapnya.

Reeves mengungkapkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan pejabat Departemen Keuangan Inggris untuk memberikan penilaian mengenai keadaan pengeluaran negara yang diambil dari pemerintahan Konservatif sebelumnya, yang ingin dia sampaikan ke Parlemen sebelum libur musim panas.

"Pertama, kami akan mereformasi kerangka kebijakan perencanaan nasional, berkonsultasi mengenai pendekatan baru yang berfokus pada pertumbuhan pada sistem perencanaan sebelum akhir bulan ini. Termasuk memulihkan target wajib perumahan. Dan mulai hari ini kami mengakhiri larangan yang tidak masuk akal terhadap (sektor peternakan) di Inggris," bebernya.

Sosok Rachel Reeves sebelumnya dikenal sebagai mantan ekonom Bank of England, ditunjuk sebagai kanselir keuangan perempuan pertama di Inggris, setara dengan menteri keuangan – pada hari Jumat (5/7).

Menjelang pidato pertamanya, ia memperjuangkan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas partai dan misi nasional. Dia diperkirakan tidak akan menyusun APBN baru Inggris sampai musim gugur.

 


Rachel Reeves Menjabat di Tengah Perjuangan Inggris Pulihkan Ekonomi

Inflasi Inggris Sentuh Level Tertinggi dalam 40 Tahun
Orang-orang melintasi distrik perbelanjaan Regent Street dengan bendera Union tergantung menandai Platinum Jubilee untuk 70 tahun kepemimpinan Ratu Elizabeth II, di London, Rabu (18/5/2022). Tingkat inflasi Inggris naik ke level tertinggi dalam 40 tahun pada bulan April karena invasi Rusia ke Ukraina memicu kenaikan lebih lanjut dalam harga makanan dan bahan bakar. (AP Photo/Matt Dunham)

Komentar Reeves muncul ketika Inggris sedang memulihkan diri dari resesi pada paruh kedua tahun lalu dan periode ketidakpastian ekonomi, menyusul keluarnya Inggris dari Uni Eropa, pandemi Covid-19, dan tekanan inflasi internasional setelah krisis.

London juga sedang berjuang untuk mendapatkan kembali kejayaannya sebagai pusat keuangan global di tengah kurangnya pencatatan IPO baru.

Tenaga kerja menghadapi gambaran ekonomi yang lemah dalam jangka pendek. Kantor Tanggung Jawab Anggaran Inggris memperkirakan pertumbuhan PDB hanya tumbuh sebesar 0,8% tahun ini, diikuti oleh ekspansi sebesar 1,9% pada tahun 2025.

Dana Moneter Internasional memproyeksikan pertumbuhan Inggris tahun ini akan lebih lemah sebesar 0,5%. Membebani prospek tersebut, utang bersih sektor publik, tidak termasuk bank-bank sektor publik, mencapai 99,8% PDB pada akhir bulan Mei, menurut data resmi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya