Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa program bantuan sosial (bansos) pangan akan dilanjutkan pada periode Agustus, Oktober, dan Desember 2024. Untuk mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 11 triliun.
Arief Prasetyo Adi menyadari bahwa harga bahan pangan di pasaran mengalami gejolak. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah memberikan bantuan pangan berupa beras kepada 22 juta keluarga. Sebelumnya program bansos beras, daging ayam dan telur ini sudah berjalan pada Januari-Maret dan April-Juni.
Baca Juga
Arief menjelaskan bahwa kepastian anggaran ini sudah disepakati oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Badan Anggaran DPR RI. Alokasi dana sebesar Rp 11 triliun akan digunakan untuk periode 3 bulan ke depan.
Advertisement
Â
"Alokasi bantuan beras dan bantuan daging ayam dan telur yang akan diperpanjang 3 bulan yaitu pada Agustus, Oktober dan Desember. Untuk pembayarannya, ini akan menambah biaya Rp 11 triliun," kata kata dia.
Â
Realisasi penyaluran bantuan pangan beras hampir mencapai 100 persen per tanggal 10 Juli. Pada periode Januari-Maret, Bulog telah berhasil menyalurkan 657,7 ribu kg beras dari target 660 ribu kg. Sementara itu, pada periode April-Juni, distribusi beras mencapai 634,1 ribu kg dari target 660 ribu kg.
Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan Holding BUMN Pangan, ID Food, untuk memberikan bantuan pangan penanganan stunting kepada 1,4 juta keluarga di 7 provinsi. Paket bantuan pangan ini berupa daging ayam beku seberat 0,9-1 kg dan 10 butir telur ayam.
Arief menegaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang dilaksanakan pada tahun 2023. Hingga tanggal 5 Juli, sebanyak 248.916 paket daging ayam dan 174.241 paket telur telah berhasil disalurkan.
Dengan adanya program bansos pangan dan bantuan pangan penanganan stunting ini, diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Dapat Restu Jokowi
Program bantuan pangan (banpang) beras akan tetap berlanjut pada tahun 2024. Keputusan ini telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat internal terbatas di Istana Negara pada Senin (3/6/2024).
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa Presiden Jokowi telah menyetujui kelanjutan bantuan pangan beras setelah bulan Juni nanti. Bantuan ini akan diberikan pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember tahun ini.
Arief mengungkapkan kegembiraannya, "Alhamdulilah, hari ini Bapak Presiden Jokowi telah memberikan persetujuan untuk terus melanjutkan program banpang beras kepada 22 juta keluarga di seluruh Indonesia. Setiap keluarga akan menerima beras berkualitas terbaik dari Bulog sebanyak 10 kilogram setiap dua bulan. Jadi, program yang pro rakyat ini akan berlanjut pada tahun 2024 setelah bulan Juni, yaitu pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember."kata dia.Â
Advertisement
Kesiapan Anggaran
Sebelumnya, Jokowi telah memberikan tanda-tanda bahwa bantuan pangan akan terus berlanjut saat ia mengawasi penyaluran beras bantuan pangan di Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada tanggal 30 Mei 2024.
"Nanti saya akan melihat anggaran fiskal APBN. Bulan Juni nanti saya akan mengumumkannya, tapi sepertinya bisa dilanjutkan. Ayah-ibu, mari kita berdoa bersama-sama. Keputusannya akan terlihat nanti pada bulan Juni ini. (Contohnya) oh, ada anggarannya, (maka) bisa terus berlanjut hingga Desember," jelas Jokowi saat itu.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa pemberian bantuan pangan ini telah membuktikan kehadiran dan perhatian pemerintah yang terus mendukung perekonomian 22 juta keluarga.
"22 juta keluarga ini, jika dihitung secara individu, bisa mencapai sekitar 89 juta orang atau hampir sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia, yang menerima beras berkualitas baik dari pemerintah melalui Bulog," jelasnya.