Ragam Terobosan Kementan Guna Perkuat Infrastruktur Pangan Nasional, Apa Saja?

Kementerian Pertanian terus meneguhkan komitmen dalam perkuat infrastruktur pangan nasional.

oleh Fachri pada 02 Agu 2024, 17:10 WIB
Diperbarui 02 Agu 2024, 17:07 WIB
Menteri Pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam acara “Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi”, Rabu (31/7/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian terus meneguhkan komitmen dalam perkuat infrastruktur pangan nasional. Berbagai gebrakan serta terobosan pun dilakukan guna mencapai hal tersebut.

Selama kepemimpinan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Kementan menjalankan dua program andalan guna mencapai infrastruktur pertanian yang kuat, yakni program pompanisasi dan optimasi lahan rawa.

Berkat berbagai gebrakan serta terobosan itu, Amran pun mendapatkan penghargaan construction excellence awards atas kontribusi dan dedikasi terhadap pembangunan infrastruktur nasional, terutama sektor pertanian dalam acara “Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi”.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Moch Arief Cahyono menilai bahwa Amran memberikan perhatian besar terhadap infrastruktur pertanian. Dirinya pun menyebut, pada periode Amran, Kementan terus memperkuat infrastruktur pertanian seperti pembangunan dan rehabilitasi irigasi, modernisasi dan mekanisasi pertanian, serta pembangunan infrastuktur pendukung dan jalan usaha tani.

“Kementan bisa melakukan pembangunan masif di bidang infrastuktur pertanian karena Mentan melakukan refocusing anggaran 2015-2017 sebesar Rp12,2 triliun dan kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial direvisi menjadi anggaran untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian,” ujarnya.

Selain itu, Arief juga mengatakan, pada periode pertama kepemimpinan Amran di tahun 2014-2019, Kementan berhasil membangun dan merehabilitasi sekitar 3,4 juta hektare irigasi, termasuk irigasi baru dan perbaikan irigasi existing.

"Kementan saat itu memasifkan modernisasi dan mekanisasi pertanian melalui pemberian bantuan traktor, combine harvester, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) lainnya dan tercatat Kementan mendistribusikan lebih dari 300 ribu unit alsintan kepada petani di seluruh Indonesia," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dongkrak Produktivitas Lahan

Mentan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam acara “Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi”, Rabu (31/7/2024).

Arief mengatakan, Kementan bersinergi dengan Kementerian PUPR untuk membangun embung dalam meningkatkan ketersediaan air bagi pertanian, terutama di daerah-daerah rawan kekeringan. Ia mengatakan, pada periode 2014-2019, pemerintah berhasil membangun lebih dari 4.000 embung di berbagai daerah di Indonesia.

“Terobosan ini mampu mendongkrak produktivitas lahan yang sebelumnya kurang optimal karena kekurangan air,” katanya.

"Berbagai terobosan Amran di bidang infrastuktur pertanian berdampak pada peningkatan produksi pangan dan Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 2019, dan 2020, selain juga swasembada untuk komoditas jagung, bawang merah, cabai, daging ayam, dan telur," jelas Arief.

Di sisi lain, terobosan infrastruktur pertanian pun berdampak pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian. PDB pertanian per tahun pun terus mengalami kenaikan.

PDB Pertanian pada akhir tahun 2014 hanya mencapai Rp880,40 triliun, kemudian meningkat secara signifikan setiap tahunnya, yaitu mencapai Rp906,80 triliun (2015), Rp936,40 trilliun (2016), Rp969,80 triliun (2017), dan kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yang mencapai Rp1.005,40 triliun.


Pompanisasi dan Optimasi Lahan

Wujudkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pemasangan Pompanisasi di Merauke
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke.

Sejak kembali menjabat sebagai Menteri Pertanian pada Oktober tahun lalu, Amran terus memberikan gebrakan-gebrakan di bidang infrastruktur pertanian. Apalagi saat ini, dunia sedang dihadapkan dengan potensi krisis pangan global dan dampak perubahan iklim kekeringan.

Gebrakan pertama Amran pada tahun 2024 ini adalah program pompanisasi sebagai solusi cepat mengantisipasi dampak kekeringan pada produksi pangan nasional. Dari program tersebut, Kementan menargetkan 75 ribu unit tersebar di banyak titi irigasi di Indonesia dan saat ini sudah sebanyak 63.000 unit tersebar.

Sebelumnya, Amran mengungkapkan, program pompanisasi sangat berdampak pada peningkatan produksi beras. Padahal saat ini pertanian Indonesia dihadapkan pada tantangan kemarau Panjang.

"Hasilnya nyata, saya ulangi, pompanisasi adalah biasanya tanam satu kali menjadi tiga kali dan iasanya karena tergantung hujan, tetapi ketika kita tumpahkan air itu langsung bisa menjadi tanam tiga kali, ada Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat itu ada kurang lebih 500.000 hektare," ungkapnya.

"Bayangkan kalau 500.000 hektare kita pompa dan luar Jawa 501 juta kali 5 ton saja, enggak usah 10 tahun, itu 5 juta ton, kita menekan impor," jelas Amran.

Lahan Pertanian.
Lokasi optimasi lahan pertanian di Merauke, Papua Selatan. (Foto: Istimewa)

Selain itu, Amran juga kembali menggalakkan optimasi lahan rawa yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pertanian. Bekerja sama dengan TNI, Kementan telah mengembangan optimasi lahan rawa di daerah seperti Papua Selatan dan Sumatera Selatan, termasuk Kabupaten Merauke dan Ogan Ilir.

Salah satu output utama yang diterapkan dalam program itu adalah peningkatan indeks pertanaman (IP) dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali tanam per tahun.

 

(*)

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya