Sederet Capaian 10 Tahun Jokowi Pimpin Indonesia

Pidato nota keuangan Presiden Joko Widodo di tahun terakhir pemerintahannya mencerminkan capaian, tantangan, dan visi masa depan ekonomi Indonesia. Artikel ini mengulas poin-poin penting yang disampaikan dalam pidato tersebut.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Agu 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 18:30 WIB
Baju Adat Betawi Jokowi di Sidang Tahunan MPR
Dalam pidato di sidang tahunan yang terakhirnya, Jokowi menyampaikan permintaan maaf. Bahkan ia sampai mengulangnya sebanyak empat kali. (BAGUS INDAHONO / POOL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa bulan ke depan, Joko Widodo (Jokowi) akan mengakhir masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia (RI). Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, sehari sebelum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ri 17 Agutus, Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, DPD, DPR 2024 serta pidato nota keuangan 2024.

Pidato kenegaraan dan nota keuangan Presiden Jokowi di tahun terakhir pemerintahannya merupakan momen penting untuk merefleksikan perjalanan ekonomi Indonesia selama 10 tahun terakhir memimpin Indonesia.

Dalam pidato yang disampaikan di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Jokowi menyoroti berbagai pencapaian yang telah diraih, termasuk pertumbuhan ekonomi yang stabil, peningkatan investasi, dan pembangunan infrastruktur yang masif. Ia juga menekankan pentingnya menjaga momentum ini untuk memastikan keberlanjutan pembangunan di masa depan.

Presiden Jokowi menyatakan, selama 10 tahun menjabat sebagai Pemimpin negara telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban yang baru yakni pembangunan yang Indonesiasentris.

"Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar," kata Jokowi dalam SIdang Tahunan MPR RI, DPR-DPD.

Perjalanan Ekonomi Indonesia

Jokowi mengakui bahwa perjalanan ekonomi Indonesia tidak selalu mulus. Tantangan global seperti pandemi COVID-19, ketidakpastian ekonomi dunia, dan perubahan iklim telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.

"Kita patut bersyukur. Sebagai bangsa yang tangguh, Indonesia mampu menghadapi tantangan yang sangat berat selama 10 tahun terakhir, mulai dari pandemi Covid-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, serta perubahan iklim yangmenimbulkan banyak bencana," kata Jokowi.

Namun, dengan kebijakan yang adaptif dan responsif, pemerintah berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi masyarakat dari dampak terburuk krisis. Dalam pidatonya, Jokowi menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan ini bersama-sama.

Salah satu fokus utama dalam pidato nota keuangan tahun ini adalah penguatan sektor-sektor strategis yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Jokowi menyoroti sektor infrastruktur, pertanian, manufaktur, dan teknologi sebagai area yang memerlukan perhatian khusus.

Tidak hanya soal ekonomi, pidato Jokowi juga menyinggung aspek sosial dan lingkungan. Dia menekankan perlunya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Program-program seperti bantuan sosial, kesehatan, dan pendidikan tetap menjadi prioritas untuk memastikan kesejahteraan masyarakat.

Jokowi juga menyoroti komitmen pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim melalui berbagai inisiatif hijau dan transisi energi. Menurutnya, pembangunan ekonomi harus sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

Infrastruktur hingga Bantuan Sosial

Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Jokowi menyampaikan, sampai saat ini selama masa kepemimpinannya telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.

"Dengan pembangunan itu, kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di tahun 2023. Kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024. Kita mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan," ujarnya.

Selain itu, ketangguhan Indonesia sebagai sebuah bangsa juga terbuktidari daya tahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi perubahan iklim, dan dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas.

"Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh," ujarnya.

Hal itu tercermin dari Pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di atas 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat. Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6% dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%.

Inflasi juga terkendali di kisaran 2-3% saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%. Angka kemiskinan ekstrem mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024.

Kemudian, angka stunting mampu dikurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023. Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024.

Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagimasyarakat. Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kemudian Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia.

Lalu Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun. Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama," ujarnya.

"Tahun ini, genap 10 tahun saya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Tahun ini juga genap 5 tahun Bapak Ma’ruf Amin menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Sebuah tanggung jawab dan kepercayaan besar yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya. Sebuah mandat dan amanah besar yang tidak pernah kami pikirkan sebelumnya," pungkasnya.

 

 

 

Strategi Jangka Pendek Pemerintahan Prabowo-Gibran

Baju Adat Betawi Jokowi di Sidang Tahunan MPR
Jokowi juga menitipkan Indonesia kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. (AP Photo/Tatan Syuflana, Pool)

Jokowi juga membagikan strategi jangka pendek pemerintahan baru yang akan difokuskan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, menguatkan kesejahteraan, dan pemerataan antar-daerah. 

Strategi pertama yaitu soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diarahkan untuk meningkatkan gizi anak serta memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM), dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah. 

“Program Makan Bergizi Gratis dilakukan secara bertahap, diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel,” kata Jokowi dalam pidato Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya, Jumat (16/8/2024).

Adapun untuk strategi Kedua, yaitu program percepatan renovasi sekolah untuk meningkatkan akses, kualitas, dan link and match pendidikan dengan dunia usaha, serta pembangunan sekolah unggulan. Jokowi menjelaskan, ekosistem pendidikan yang kondusif juga akan dikembangkan. 

Sedangkan strategi Ketiga yaitu mendorong produktivitas, menjaga pasokan, dan keterjangkauan harga pangan diperlukan penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi. 

“Keempat, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, diperlukan peningkatan pembiayaan rumah murah untuk rakyat.  Kelima, peningkatan permodalan bagi UMKM,” jelas Jokowi. 

Jokowi menuturkan, arsitektur APBN 2025 adalah pilar penting untuk menjaga keberlanjutan melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah sekarang ke pemerintah yang akan datang. 

Jokowi menambahkan, APBN 2025 dirancang untuk menjaga Stabilitas, Inklusivitas, dan Keberlanjutan demi meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Infografis Pidato Kenegaraan Terakhir Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2023. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Pidato Kenegaraan Terakhir Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2023. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya