Liputan6.com, Jakarta - Anda sedang mencari kerja? Ada kabar gembira, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bakal menghadirkan Naker Fest 2024 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, pada 23-25 Agustus 2024. Kegiatan itu mencakup bursa kerja (job fair) yang menyediakan 110.000 lowongan pekerjaan.
"Kesempatan kerja ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh peserta Naker Fest dengan sebaik-baiknya," ujar Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Minggu (18/8/2024).
Baca Juga
Kegiatan Naker Fest 2024 menargetkan pencari kerja, baik kalangan lulusan baru (fresh graduate) maupun pekerja/buruh yang ingin mengembangkan keterampilan dan karir. Selain itu, bursa kerja ini terbuka bagi mahasiswa dan siswa pendidikan menengah, pengusaha, pemerintah, lembaga pendidikan dan pelatihan, serta masyarakat umum.
Advertisement
"Ada banyak kegiatan yang kami rangkum untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh stakeholders ketenagakerjaan," tutur Anwar.
Ajang bursa kerja 2024 mengusung tema besar "Akselerasi Ketenagakerjaan Untuk Indonesia Emas 2045. Kompetensi, Kemandirian, dan Berdaya Saing." Dia menuturkan, tema ini sejalan dengan visi jangka panjang Indonesia untuk menjadi negara maju 2045, yang memerlukan tenaga kerja adaptif, inovatif, dan memiliki keterampilan tinggi.
"Oleh karena itu, akselerasi sebagaimana dimaksud harus berlandaskan kompetensi, kemandirian, dan berdaya saing," kata dia.
Anwar berharap, kegiatan Naker Fest dapat dihadiri pencari kerja, baik pencari kerja fresh graduate maupun pekerja/buruh yang ingin mengembangkan keterampilan dan karier. Mengingat, tersedianya banyak lowongan pekerjaan bagi fresh graduate maupun lulusan SMA.
"Untuk itu kami mengundang stakeholders maupun masyarakat umum untuk menghadiri Naker Fest tersebut," ujar dia.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Kemnaker Tertarik Pelajari Pengelolaan SDM di China, Simak Alasannya
Sebelumnya, Sekretariat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, tertarik mempelajari bagaimana upaya pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sehingga mampu membangun negaraya dengan pesat.
Anwar menilai salah satu faktor kunci penentu keberhasilan pembangunan suatu negara adalah pengelolaan SDM. Ketertarikan Anwar Sanusi tersebut diungkapkan saat melakukan kunjungan ke Head Quarters Kementerian SDM dan Jaminan Sosial RRT di Beijing, RRT, Rabu (3/7/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Anwar Sanusi diterima oleh Jiang Wei, Deputy Director General; Wu Jingjing, Director for Bilateral Cooperation; dan Xu Rihua, selaku Director level officer for Bilateral Cooperation RRT.
"Dengan jumlah penduduk sangat besar dan pernah mengalami Bonus Demograf, Pemerintah RRT termasuk negara yang berhasil mengelola SDM-nya," kata Anwar Sanusi.
Menurut Anwar Sanusi, dengan transformasi digitalisasi dan perkembangan manufaktur di RRT, menjadikan pembangunan dan perekonomiannya berkembang sangat pesat hingga dapat menduduki negara dengan pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di dunia.
Â
Â
Â
Advertisement
Era Bonus Demografi
Sekjen Kemnaker ini mengatakan Indonesia masuki era Bonus Demografi, dengan jumlah penduduk usia kerja sebanyak 214 juta orang. Sebanyak 149,38 juta orang diantaranya merupakan Angkatan kerja, serta tingkat pengangguran 4,28 persen,
"Pemerintah Indonesia memiliki tantangan untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi rakyatnya, " katanya.
Oleh karena itu, kata Anwar Pemerintah Indonesia terus berupaya membenahi sistem ketenagakerjaan di Indonesia. Antara lain meliputi pengembangan Labour Market Information System yang lengkap, komprehensif dan mudah diakses oleh masyarakat; pengembangan pelatihan vokasi; dan peningkatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), untuk membantu kesesuaian kebutuhan pasar dan industri; serta pengembangan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
"Dalam upaya mewujudkan hal ini, kami melakukan penjajakan dengan negara lain untuk memperluas jejaring dan melihat potensi kerja sama dalam rangka pembangunan dan peningkatan sektor ketenagakerjaan di Indonesia, " pungkasnya.
Indonesia dan Albania Sepakat Kerja Sama Perkuat Kapasitas Ketenagakerjaan
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Albania sepakat menandatangani Letter of Intent (LoI) atau pernyataan kehendak untuk kerja sama ketenagakerjaan.
Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi dan Wakil Menteri Ekonomi, Kebudayaan, dan Inovasi Albania, Olta Manjani pada Jumat (28/6/2024) di Jakarta.
Kerja sama tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas kedua negara di berbagai bidang ketenagakerjaan, seperti terkait norma dan standar ketenagakerjaan, sistem jaminan sosial, pelatihan kejuruan, lapangan kerja bagi generasi muda, peningkatan pasar tenaga kerja, perlindungan sosial bagi pekerja migran, dan penghapusan perdagangan manusia.
Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah mengatakan bahwa kesepakatan tersebut menandai tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua negara dan menekankan kembali komitmen bersama terhadap kerja sama di bidang Ketenagakerjaan.Â
"Ini mencerminkan komitmen kita bersama untuk lebih mengembangkan dan memperkuat kerja sama bilateral yang bersahabat dan mendorong arus migrasi yang aman dan teratur, serta menjunjung tinggi prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghormati," ucap Menaker.
Â
Advertisement