Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar (kurs) rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat. Keperkasaan Rupiah seiring investor menunggu rilis cadangan devisa Republik Indonesia (RI) untuk Agustus 2024 hari ini.
Pada awal perdagangan Jumat pagi, kurs rupiah menanjak 12 poin atau 0,08 persen menjadi 15.389 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.401 per dolar AS.
Baca Juga
"Investor menantikan data cadangan devisa Indonesia siang ini," kata Analis Lukman Leong dikutip dari Antara, Jumat (6/9/2024).
Advertisement
Cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan terus naik seiring inflow dana asing dan meredanya tekanan dari dolar AS, sehingga hal itu akan semakin memperkuat rupiah.
Rupiah juga diproyeksikan akan menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) ADP untuk Agustus 2024 yang lebih lemah dari perkiraan.
Laporan Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan penambahan 99 ribu pekerjaan, lebih rendah dibandingkan ekspektasi untuk 145 ribu.
Lukman memprediksi nilai tukar rupiah berada di kisaran 15.350 per dolar AS sampai dengan 15.450 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Â
BI Gandeng Bank of Korea, Transaksi Perdagangan Dapat Pakai Rupiah-Won
Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Korea Selatan Bank of Korea (BOK), serta Kementerian Keuangan Korea menyepakati kerangka kerja sama Local Currency Transaction (LCT) pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Kerja sama ini bertujuan mendorong penggunaan mata uang lokal Rupiah-Won untuk transaksi perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan.
Dikutip dari laman resmi BI, Jumat (30/8/2024) langkah tersebut merupakan tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Mei 2023 dan kesepakatan kerangka operasionalnya pada Juni 2024.
Kerangka LCT Indonesia-Korea Selatan akan diimplementasikan secara efektif mulai 30 September mendatang.
Implementasi kerangka LCT antara Indonesia dan Korea Selatan ini menandai capaian penting dalam kerja sama keuangan bilateral kedua negara.
BI lebih lanjut mengungkapkan, kerangka LCT akan memperkuat interkoneksi bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) dalam memfasilitasi transaksi berjalan antar negara dengan menggunakan mata uang lokal.
Selain itu, kerja sama ini juga mendorong kuotasi nilai tukar secara langsung (direct quotation) antara rupiah (IDR) terhadap KRW serta relaksasi ketentuan yang diperlukan untuk mendorong pemanfaatan LCT.
Ke depan, implementasi kerangka LCT akan mendorong peningkatan transaksi perdagangan bilateral, mengurangi eksposur risiko nilai tukar, dan meningkatkan efisiensi transaksi, ungkap BI.
BI dan BOK menetapkan bank-bank berikut sebagai bank ACCD di Indonesia dan Korea Selatan yang akan memfasilitasi operasionalisasi kerangka LCT Rupiah-Won.
Bank ACCD Indonesia:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- PT Bank BTPN Tbk
- PT Bank Maybank Indonesia Tbk
- PT Bank OCBC NISP Tbk
- PT Bank DBS Indonesia
- PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
- PT Bank KEB Hana Indonesia
- PT Bank Shinhan Indonesia
- PT Bank IBK Indonesia Tbk
- PT Bank KB Bukopin Tbk
Advertisement
Bank ACCD Korea Selatan
- Woori Bank
- KEB Hana Bank Seoul
- Shinhan Bank Seoul
- Industrial Bank of Korea
- Kookmin Bank
- SMBC Seoul
- BNI Seoul Branch