APP Sinar Mas Kejar Ambisi Ramah Lingkungan, Berhasil Efisiensi dan Berdampak

Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas tengah menjalankan misi bisnis berkelanjutan. Langkah itu dimulai dengan efisiensi bisnis sampai mengukur dampak ke jutaan masyarakat sekitar operasional perusahaan.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Sep 2024, 17:15 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 17:15 WIB
Chief Sustainability Officer Asian Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, Elim Sritaba
Chief Sustainability Officer Asian Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, Elim Sritaba

Liputan6.com, Jakarta Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas tengah menjalankan misi bisnis berkelanjutan. Langkah itu dimulai dengan efisiensi bisnis sampai mengukur dampak ke jutaan masyarakat sekitar operasional perusahaan.

Chief Sustainability Officer Asian Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, Elim Sritaba menerangkan, jalan keberlanjutan perusahaan dituangkan dalam Sustainability Roadmap Vision 2030. Sejumlah target pun sudah mulai dicapai.

"Ya, APP punya peta jalan yang kita namakan Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030, yaitu goals ataupun target yang kita tetapkan in related dengan keberlanjutan bisnis APP," kata Elim kepada Liputan6.com, di sela-sela Indonesia International Sustainability Forum atau ISF 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Peta jalan itu mencakup 3 pilar utama. Pertama, target menghasilkan produk rendah karbon sebesar 30 persen dari 2021 hingga 2030. Kedua, menjaga keberlanjutan hasil hutan alam dengan patokan 600 ribu hektare lahan yang dikonservasi. Ketiga, perhatian pada aspek manusia, baik jumlah pemimpin perempuan yang ditarget memiliki porsi 30 persen dan dampak positif ke 1 juta masyarakat sekitar.

"Nah, itu ketiga pilar itu menjadi acuan APP menjalankan sustainability atau keberlanjutan dalam bisnis," tegasnya.

Peta jalan itu disebut telah berjalan sesuai dengan rencana, menyusul adanya peningkatan arah perusahaan sejak 2012 dan berlanjut hingga 2030 mendatang.

Dari sisi produksi, APP Sinar Mas mampu melakukan efisiensi produk rendah sebesar 13 persen, hampir setengah dari target yang ditetapkan.

"Untuk proteksi, 600 ribu itu kita awali dengan mengukur baseline. Jadi kualitas hutannya seperti apa, lalu kita secara berkala memperbaiki kualitas itu, sampai sekarang sekitar 85 persen dalam kondisi baik, dalam kondisi baik dalam arti kita sudah mitigasi semua resiko-resiko yang bisa merusak hutan alam itu," urainya.

Pada aspek sumber daya manusia (SDM), APP Sinar Mas sudah memiliki 23 persen pemimpin perempuan di tingkat senior management. Elim menegaskan, pihaknya turut membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menggenjot rasio pemimpin perempuan tadi.

"Di community kita juga punya program DMPA, Desa Makmur Peduli Alam, yang mana kita melibatkan community untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan menggunakan resources yang ada di sekitar hutan yang bisa juga ke depan cikal bakal menjadi UMKM," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ikut Meningkatkan Kualitas Masyarakat

Chief Sustainability Officer Asian Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, Elim Sritaba, mengungkapkan faktor-faktor yang mendorong upaya mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE).
Chief Sustainability Officer Asian Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, Elim Sritaba, mengungkapkan faktor-faktor yang mendorong upaya mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE).

Peta Jalan Keberlanjutan yang disusun perusahaan tak sebatas pada sektor produksi. Elim menjelaskan operasional perusahaan sarat dengan kepentingan masyarakat sekitar. Sehingga, ada peran keterlibatan langsung dari sana.

"Di mana disitu ada melibatkan banyak community yang sudah tinggal di sekitar hutan tanaman industri ini. Nah kita create program DMPA untuk meng-encouraging mereka atau meng-empower, mendorong mereka untuk menjadi masyarakat mandiri," ujar dia.

APP Sinar Mas tidak hanya mengucurkan sejumlah pendanaan bagi masyarakat. Tapi, dilakukan pendampingan hingga bantuan pemasaran produk yang dihasilkan masyarakat.

"Contohnya madu yang di-booth ini itu adalah salah satu produk yang kita melihat sudah bagus dan kita mau upgrade menjadi produk yang bisa juga diterima di pasar," ucapnya.

 


Ikut Standar Internasional

Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024
Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024

Dalam menjamin peta jalan ini dijalankan dengan sesuai, Emil mengaku telah menggandeng pihak eksternal. Termasuk mengadopsi sejumlah prinsip-prinsip global di sektor sustainability.

"Kita tentunya start dari internal, tetapi kita juga melibatkan. Jadi karena kita member UN Global Compact, kita mengadopsi 10 prinsiple bisnis on human rights atau ada 10 prinsip di dalam UN Global Compact itu untuk kita acu dan semua progresnya ini di verified oleh third party. Banyak framework-framework atau kerangkacuan juga yang APP pakai," paparnya.

"Bahkan laporan kami mengikuti GRI yang sudah juga menggunakan level yang sudah advance dan juga di verified oleh third party. Kita menggunakan framework-framework yang global juga memakai seperti TCFD, TNFD dan juga SBTI, Kita sudah commit net zero dan menggunakan framework science-based target inisiatif," imbuh Elim.

 


Ajak Masyarakat Peduli Keberlanjutan

Jokowi dalam sambutannya di ISF 2024, JCC Senayan, Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya di ISF 2024, JCC Senayan, Jakarta. Dia memamerkan Indonesia memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara. PLTS terapung itu juga menjadi yang terbesar ketiga di dunia.

Lebih lanjut, Elim menyadari isu sustainability menjadi satu hal baru bagi beberapa kelompok masyarakat. Maka dari itu, perusahaan itu melakukan tindakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.

"Tugas kami APP dalam meng-empower atau meng-inspire dari level masyarakat sampai juga ke perusahaan-perusahaan yang masuk dalam supply chain APP," katanya.

"Contoh tadi community kita ajarkan bagaimana menghasilkan produksi yang juga sekaligus memproteksi hutan itu tahap di masyarakat. Tetapi kalau di level supply chain atau supplier kami, kita tentunya meng-sosialisasi kenapa ini penting environment, social, dan governance," sambung dia.

Dia juga tergabung dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Tujuannya berbagi pengalaman dalam menjalankan bisnis yang ramah terhadap lingkungan.

Termasuk mendukung gelaran acara yang berbicara mengenai keberlanjutan lingkungan seperti Indonesia International Sustainability Forum 2024.

Masih soal isu keberlanjutan, Elim menyadari pentingnya peran anak muda untuk mengambil peran kedepannya. Mengingat lagi, generasi penerus bangsa itu yang akan menjalani kehidupan di masa mendatang.

"Tentunya harapan saya bahwa anak-anak muda ini bisa memahami kenapa penting buat generasi ke depan karena yang akan tinggal di bumi ini nanti juga generasi selanjutnya dan kita bersama-sama punya tanggung jawab dalam mempertahankan, melestarikan semua natural resources yang ada di bumi ini," ujarnya.

"Jadi harapan saya juga kalau sudah memahami, sudah mengerti betapa pentingnya juga tentunya itu akan terbawa dan akan muncul ide-ide kreatif, teknologi baru untuk melanjutkan kepentingan, keberlanjutan dari suatu bisnis dan juga mengadres semua environment sosial dan governance yang lebih baik," pungkas Elim Sritaba.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya