Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan apresiasi tertinggi sektor energi dan sumber daya mineral kepada para pemangku kepentingan yang telah menunjukkan kinerja sangat baik dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral bertajuk Subroto Award 2024.
Baca Juga
Dalam acara ini, Presiden Joko Widodo dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia hadir membuka program penyerahan penghargaan prestisius sektor energi dan sumber daya mineral Indonesia ini.
Advertisement
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto itu merupakan puncak dari Peringatan HUT Penghargaan dan Energi ke-79.
"Saya merasa berbahagia mewakili teman-teman seluruh keluarga besar Kementerian ESDM, Karena kami merayakannya tadi ada upacara, kemudian sekarang kita rayakan bersama ada penghargaan yang dihadiri oleh Presiden," kata Bahlil.
Menurut Bahlil, Kementerian ESDM adalah kementerian dari amanah pasal 33 Undang-Undang 1945, untuk memberikan kontribusi terbaiknya kepada kesejahteraan rakyat bangsa negara.
Salah satunya penghargaan diberikan kepada PT Putra Perkasa Abadi (PPA). Perusahaan menegaskan komitmen terhadap keselamatan operasional melalui prinsip yang telah diinternalisasi selama dua dekade, yaitu Safe & Strong Operational Performance.
Slogan ini didukung kebijakan anggaran tanpa batas untuk keselamatan (unlimited budget for safety), mencerminkan dedikasi PPA dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman serta berinovasi dalam teknologi keselamatan pertambangan.
"PPA sangat menghargai kesehatan dan keselamatan pekerjanya, statistik kecelakaan tertinggi di pertambangan ada pada benda bergerak (kendaraan). Oleh karena itu PPA mengembangkan teknologi untuk meningkatkan keselamatan pekerja, sesuai dengan tagline kami, Safe and Strong Operational Performance,” kata Joko Triraharjo, Presiden Direktur PPA usai menerima penghargaan.
Kategori
PPA meraih Penghargaan Subroto dalam Kelompok Keselamatan, Keteknikan, dan Perlindungan Lingkungan Mineral dan Batubara bidang Inovasi Keteknikan dan Lingkungan Minerba, dengan kategori Keselamatan Pertambangan Perusahaan Jasa Pertambangan melalui inovasinya pada bidang keselamatan alat berat bernama Pre-Collision Prevention Drive Assist (PRECISE).
PRECISE adalah teknologi yang dipasang pada alat berat untuk mendeteksi objek penghalang dan mengkalkulasi jaraknya saat unit beroperasi. Dengan demikian, alat berat dapat secara otomatis mengurangi kecepatan dan melakukan pengereman, sehingga mampu mencegah terjadinya kecelakaan.
“Penghargaan Subroto Award ini menjadi kebanggaan bagi seluruh PPA Group, kedepannya kami akan terus meningkatan inovasi teknologi keselamatan di pertambangan. Kami juga berharap, inovasi yang kami kembangkan ini bisa digunakan oleh perusahaan lain sehingga bisa menciptakan area kerja yang lebih aman,” tambah Joko Triraharjo.
Advertisement
Dihadiri Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Malam Puncak Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-79 yang diselenggarakan keluarga besar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Saya mengucapkan selamat ulang tahun, selamat hari jadi ke-79, pertambangan dan energi, utamanya bagi keluarga besar Kementerian ESDM dan sektor ESDM," kata Presiden Jokowi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Presiden menyampaikan hal itu pada Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (10/10) malam. Kepala Negara mengapresiasi Hari Jadi Pertambangan dan Energi.
Jokowi menilai Kementerian ESDM adalah kementerian strategis yang memberikan kontribusi besar untuk Indonesia karena memberikan multiplayer efek besar bagi perekonomian nasional.
Kementerian ESDM, lanjut Presiden, memberikan kontribusi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sangat besar bagi Indonesia mencapai setidaknya Rp1.800 triliun dalam 10 tahun terakhir.
"Kita tahu sejak tahun 2014 sampai hari ini, PNBP yang diterima oleh negara dari ESDM berarti 10 tahun, besar sekali, kurang lebih Rp1.800 triliun. Kalau melihat dua tahun yang lalu, 2022 itu Rp348 triliun, kemudian di tahun 2023 itu Rp229 triliun, bertahunya juga sangat besar sekali," lanjut Presiden.