Holding Ultra Mikro (UMi) Telah Salurkan Pembiayaan Rp 622 Triliun

Holding ultra Mikro sudah melayani kurang lebih 176 juta nasabah. Untuk saldo simpanannya sudah lebih dari Rp 300 triliun.

oleh Arief Rahman H diperbarui 14 Okt 2024, 20:55 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2024, 20:55 WIB
Co-Location ‘SenyuM’ dari BRI, Pegadaian, & PNM
Co-location Holding Ultra Mikro (UMi) atau yang dikenal gerai SenyuM.

Liputan6.com, Jakarta Usia Holding Ultra Mikro (UMi) telah mencapai tiga tahun. Seperti diketahui, Holding Ultra Mikro adalah gabungan BUMN yang memberikan pembiayaan kepada masyarakat lapisan terbawah. Anggota dari Holding Ultra Mikro ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI Muhammad Candra Utama menjelaskan, pembentukan Holding Ultra Mikro merupakan inisiatif dalam rangka memperkuat ekosistem keuangan inklusif, khususnya memberikan layanan kepada segmen mikro dan ultra mikro.

Saat ini nasabah yang sudah menikmati layanan Holding Ultra Mikro dalam bentuk pembiayaan mencapai 36 juta debitur.  “Kalau dilihat dari sisi outstanding pembiayaan sudah hampir Rp 622 triliun,” jelas dia dalam Inspirato Sharing Session, dikutip Senin  (14/10/2024).

Sedangkan dari sisi simpanan, Holding Ultra Mikro sudah melayani kurang lebih 176 juta nasabah. Untuk saldo simpanannya sudah lebih dari Rp 300 triliun.

Lebih menggembirakan lagi, kontribusi Holding Ultra Mikro ini terhadap laba juga sangat tinggi. Tercatat untuk PNM mampu membukukan laba di kuartal II 2024 mencapai Rp 800 miliar. Sedangkan untuk Pegadaian menyentuh Rp 2,9 triliun.

“Jadi kalau digabung entitas di Holding Ultra Mikro ini tidak kurang dari 12,5% dari laba BRI secara keseluruhan,” kata dia.

Untuk diketahui, laba secara keseluruhan BRI atau secara grup sendiri mencapai Rp 29,9 triliun di kuartal II 2024.

Fase Pembentukan

BRI
Jangkau Kebutuhan Nasabah, Holding Ultra Mikro Integrasikan Data yang Tepat Guna/Istimewa.

Muhammad Candra Utama melanjutkan, pembentukan holding ini dibagi menjadi tiga fase. Di antaranya, fase pertama adalah Set Up Foundation (2021-2022) yang menyiapkan fondasi dengan implementasi 7 inisiatif utama.

Fase kedua adalah Strengthen, yaitu memperkuat core untuk mengakselerasi sinergi Ultra Mikro yang dilakukan pada tahun 2023. Fase ketiga adalah Scale Up and Sustain, yakni peningkatan bisnis UMi yang berkelanjutan (konsep pemberdayaan skala penuh) yang dilakukan pada tahun 2024.

"Kalau kita perhatikan, terbentuknya holding ini memiliki semacam journey yang sudah kami susun di awal, dan kami bagi menjadi tiga fase untuk tahap pertama ini. Mulai dari 2021-2022 ini berkaitan dengan membentuk fondasi dari holding itu sendiri," tutur dia. 

"Kemudian di tahun 2023, kita memperkuat arah holding ini ke depannya. Tahun ini merupakan tahun terakhir dari pertama kali buku putih kami untuk amanah di holding ini, terkait sustain dan scale up," tutup Candra. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya