Liputan6.com, Jakarta Ekonomi AS tumbuh cukup baik dalam tiga bulan hingga September, dengan tingkat pertumbuhan tahunan 2,8%.
Dikutip dari BBC pada Senin (4/11/2024) meskipun angka ekonomi ini sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 3%, pertumbuhan ekonomi ini tetap menunjukkan bahwa AS masih berada di jalur positif, bahkan di antara negara-negara besar lainnya. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh meningkatnya pengeluaran konsumen.
Baca Juga
Laporan tentang pertumbuhan ekonomi ini dirilis hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS yang sangat ketat, di mana survei menunjukkan bahwa ekonomi adalah isu utama bagi banyak warga Amerika.
Advertisement
Meskipun demikian, belum jelas apakah angka pertumbuhan ini cukup untuk menghilangkan kekhawatiran warga terhadap ekonomi, terutama karena biaya hidup di AS meningkat sekitar 21% dalam empat tahun terakhir.
Dalam sebuah survei, “62% warga Amerika menggambarkan kondisi ekonomi saat ini sebagai ‘buruk,’” menurut jajak pendapat oleh Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research.
Di AS, terdapat pepatah yang mengatakan “ini tentang ekonomi” untuk menunjukkan betapa pentingnya ekonomi dalam memengaruhi pilihan politik.
Berdasarkan situasi saat ini, kekhawatiran ekonomi bisa berdampak buruk pada Kamala Harris dan Partai Demokrat sebagai penguasa Gedung Putih.
Donald Trump, sebagai lawannya, mencoba menggunakan rekam jejak ekonominya saat menjabat sebagai bagian dari strategi menarik pemilih.
Kondisi Ekonomi AS
Pandangan tentang ekonomi kini semakin dipengaruhi oleh Kecenderungan Politik Seseorang, peneliti di AP-NORC Center for Public Affairs, Marjorie Connelly mengatakan bahwa “meskipun ekonomi dapat diukur dengan angka, opini masyarakat banyak yang dipengaruhi oleh preferensi politik.”
Dalam survei yang sama, ditemukan bahwa 61% Demokrat menganggap ekonomi baik, dibandingkan dengan hanya 13% pendukung Partai Republik.
Selain itu, pandangan masyarakat tentang siapa yang lebih baik menangani isu ekonomi, seperti harga bahan makanan dan bensin atau tingkat pengangguran, juga terbagi berdasarkan garis partai.
Meskipun ekonomi menempati urutan pertama sebagai isu pemilu, masih ada isu-isu lain yang juga penting bagi pemilih, tambah Connelly. “Saya tidak tahu seberapa banyak orang akan memilih ekonomi,” tambahnya.
Data Ekonomi
Data menunjukkan bahwa ekonomi AS terus membaik, dengan harga bensin yang turun, harga bahan makanan yang stabil, dan upah yang naik lebih cepat daripada harga barang.
Pada bulan September, Bank Sentral AS (Federal Reserve) menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun karena yakin inflasi akan terus berkurang. Selain itu, lapangan kerja juga tumbuh pesat pada bulan September, yang menenangkan kekhawatiran banyak ahli ekonomi yang sebelumnya memperkirakan adanya penurunan ekonomi.
Sebuah laporan dari Conference Board, sebuah lembaga riset ekonomi, menunjukkan bahwa sentimen atau pandangan masyarakat terhadap ekonomi membaik pada bulan Oktober. Ini terjadi karena orang-orang lebih yakin dengan prospek lapangan kerja dan bisnis ke depan, serta lebih optimis tentang pendapatan mereka. Jumlah orang yang khawatir akan adanya resesi juga mencapai tingkat terendah sejak pertanyaan ini pertama kali diajukan pada Juli 2022.
Advertisement