Siap-siap Membludak, Ratusan Ribu Pengunjung Bakal Padati Candi Borobudur Cs

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) memprediksi membludaknya kunjungan ke beberapa candi. Akan ada ratusan ribu pengunjung selama perayaan malam Tahun Baru 2025.

oleh Arief Rahman H diperbarui 18 Des 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2024, 11:00 WIB
Candi Borobudur
Pengelola Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menyiapkan protokol kesehatan yang ketat bagi wisatawan yang berkunjung pada masa uji coba pembukaan wisata candi tersebut mulai Rabu, 1 Juli 2020. (Liputan6.com/ Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) memprediksi membludaknya kunjungan ke beberapa candi. Akan ada ratusan ribu pengunjung selama perayaan malam Tahun Baru 2025.

Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan melihat peluang besarnya kunjungan itu dari proyeksi 110 juta orang yang bepergian selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Dia memprediksi ada 17 persen dari data itu yang akan berkunjung ke Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Proyeksi pergerakan orang pada periode Natal dan Tahun Baru mencapai 110 juta orang, dengan 16 persen menuju Yogyakarta dan 17 persen ke Jawa Tengah," kata Febrina dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).

"Kami juga berharap pergerakan ke destinasi kami seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko meningkat dibandingkan tahun lalu," imbuhnya.

Dia menjelaskan, Candi Borobudur akan dopadati 125.000 wisatawan atau naik 6,05 persen dari tahun lalu. Kemudian, Candi Prambanan akan dipadati 169.000 wisatawan atau naik 13 persen.

Berikutnya, Keraton Ratu Boko akan dipenuhi 10.688 wisatawan atau naik 4 persen. Serta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang akan dipadari 210.000 wisatawan atau meningkat 34 persen.

Besarnya proyeksi kunjungan ini turut dikontribusikan lewat helatan akbar bertajuk Swara Prambanan pada perayaan malam tahun baru.

"Swara Prambanan merupakan festival musik, seni, dan budaya yang mengangkat kembali kisah legendaris Roro Jonggrang. Acara ini akan diramaikan oleh JKT48, Nadin Amizah, Mocca, Vina Panduwinata, Raisa, dan Feel Koplo. Kami menargetkan sekitar 11 ribu hingga 12 ribu pengunjung untuk acara ini," kata Febrina.

 

Harga Tiket

Ilustrasi Candi Borobudur
Ilustrasi Candi Borobudur. (Photo by Eugenia Clara on Unsplash)

Febrina menjelaskan tiket untuk Festival Swara Prambanan saat ini dijual seharga Rp 250 ribu per orang. Harga ini akan meningkat mendekati hari acara, mencapai Rp 325 ribu hingga Rp 600 ribu per orang.

Sementara itu, tiket masuk ke Candi Prambanan tetap terpisah dengan biaya sebesar Rp 50 ribu per orang.

Selain menyuguhkan hiburan, program-program ini juga mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan pelaku UMKM lokal.

“Kami terus mengedepankan prinsip pariwisata berkelanjutan dengan melibatkan komunitas dan seniman lokal, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar destinasi,” pungkas Febrina Intan.

Urai Macet ke Borobudur, Flyover Canguk Rampung Desember 2024

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Jawa Tengah. (Dok Kementerian PU)
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Jawa Tengah. (Dok Kementerian PU)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga tengah menyelesaikan pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Jawa Tengah. 

Keberadaan Flyover Canguk diharapkan dapat mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari arah Semarang, Yogyakarta, Salatiga, dan Kota Magelang. Sekaligus mendukung konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.  

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra mengatakan, pembangunan infrastruktur konektivitas diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

"Pembangunan Flyover Canguk akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping itu juga memberikan alternative bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Rachman Arief, Selasa (29/10/2024).

Dengan dibangunnya Flyover Canguk, diharapkan dapat memperlancar konektivitas dan mengurai kemacetan pada segmen jalan nasional di perkotaan yang berada di Magelang. 

Flyover Canguk dibangun pada simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah, yakni Jalan Nasional Soekarno Hatta dan Jalan Urip Sumoharjo dengan jalan provinsi ruas Magelang-Salatiga dan Jalan Telaga Warna yang merupakan jalan kabupaten menuju Kota Magelang. 

Multi Years Contract

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Jawa Tengah. (Dok Kementerian PU)
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Jawa Tengah. (Dok Kementerian PU)

Proyek Flyover Canguk dibangun sejak kontrak November 2023 dengan panjang 781,2 meter oleh kontraktor pelaksana PT Yasa Patria Perkasa. Konstruksi flyover telah mencapai 86,5 persen per 28 Oktober 2024, dan ditargetkan selesai pada akhir 2024. 

Pembangunan Flyover Canguk akan menambah kapasitas jalan dari semula dua lajur menjadi empat lajur. Untuk lajur arah Salatiga (Kopeng) dilengkapi dengan underpass sepanjang 16 meter serta jalan penghubung sepanjang 765,29 meter pada setiap arah. 

Anggaran pekerjaan konstruksi flyover menggunakan skema Multi Years Contract (MYC) 2023-2024 dengan biaya sekitar Rp 99,6 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pemasangan tiang bor sekan sekunder dan premier diameter 80 cm, pekerjaan tiang bor beton dengan diameter 800 mm, perkerasan beton semen, pekerjaan laston lapis. 

"Selain membantu mengurai kemacetan di wilayah Magelang, keberadaan Flyover Canguk juga diharapkan dapat memperlancar aksesibilitas menuju kawasan-kawasan pariwisata sekitar Borobudur,Yogyakarta,Prambanan, dan Kopeng. Sehingga akan menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya, khususnya sektor pariwisata," tutur Rachman Arief. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya