Liputan6.com, Jakarta Pengunduran diri kepala eksekutif perusahaan global mengalami peningkatan pada tahun 2024. Pergantian CEO dan petinggi perusahaan ini terjadi akibat pengawasan ketat dari investor dan tekanan untuk beradaptasi dengan perubahan.
Hal itu diungkapkan oleh firma penasihat kepemimpinan, Russell Reynolds Associates.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip US News, Kamis (6/2/2025), Russell Reynolds mencatat dalam laporannya bahwa sekitar 202 CEO meninggalkan jabatan mereka pada tahun 2024. Angka ini melampaui rata-rata enam tahun yang sebesar 186 dan mengalami peningkatan 13% dari tahun sebelumnya.
Advertisement
Di antara berbagai sektor, teknologi mengalami pengunduran diri 40 CEO, jumlah ini 50% lebih banyak dibandingkan rata-rata enam tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, Russell Reynolds mulai melacak pergantian CEO sejak tahun 2018.
Margot McShane, salah satu pimpinan dewan global dan praktik CEO di Russell Reynolds, mengatakan bahwa selama proses pencarian CEO, perusahaan kini semakin banyak mencari eksekutif yang dapat mengeksekusi rencana perubahan. Namun, sering kali mereka tidak memiliki kejelasan tentang cara mewujudkannya.
"Menjadi CEO semakin sulit karena mereka harus menavigasi wilayah yang belum dipetakan," ungkap McShane.
Sektor Teknologi
Tekanan tinggi ini terutama terjadi di sektor teknologi, yang mengalami perubahan besar akibat perkembangan seperti AI generatif.
Investor aktivis juga memainkan peran utama, dengan mengganti 27 CEO pada tahun lalu, hampir tiga kali lipat dibandingkan jumlah pada tahun 2020, menurut data Barclays yang dikutip oleh Russell Reynolds.
Ditemukan juga bahwa hampir seperempat dari kepergian CEO di tahun 2024 disebabkan oleh proses suksesi yang telah direncanakan.
"Dewan direksi mulai berpikir ke depan dan mempersiapkan bakat internal," kata Helle Bank Jorgensen, pendiri firma penasihat perusahaan Competent Boards.
Â
Google Tawarkan Karyawan Pixel
Sebelumnya, Google dikabarkan menawarkan sejumlah karyawannya untuk mengundurkan diri secara sukarela.
Karyawan yang menerima tawaran tersebut berasal dari divisi Pixel dan Android, yang berada di bawah grup Platform & Devices. Divisi ini baru dibentuk pada tahun 2024.
Mengutip Android Headlines, informasi ini berasal dari email yang dikirim oleh SVP Google, Rick Osterloh, kepada grup Platform & Devices pada Kamis pagi. Informasi ini juga dikonfirmasi oleh 9to5Google.
Tawaran pengunduran diri sukarela ini berlaku bagi karyawan Google di AS yang bekerja di grup Platform & Devices, termasuk mereka yang bekerja di Android, Chrome, ChromeOS, Google Photos, Google One, Pixel, Fitbit, dan Nest.
Namun, tawaran ini tidak berlaku bagi seluruh karyawan Google. Karyawan di divisi Search, Ads, maupun AI tidak termasuk dalam program ini.
Bagi mereka yang memutuskan untuk menerima tawaran ini, Google akan memberikan pesangon sebagai kompensasi.
Tawaran pengunduran diri ini juga tidak berkaitan dengan perubahan roadmap produk apa pun. Apalagi, belum lama ini Google dikabarkan membatalkan pengembangan Tablet Pixel 2.
Â
Advertisement
Tumpang Tindih dalam Peran Pekerjaan
Sejak divisi Platform & Devices dibentuk tahun lalu, terjadi tumpang tindih dalam pembagian kelompok kerja yang menangani hardware dan software secara bersamaan.
Beberapa bulan setelah pembentukan divisi tersebut, karyawan mulai mendapatkan kejelasan mengenai peran mereka di perusahaan.
Dalam emailnya, Rick Osterloh menyebut bahwa divisi baru ini menerima pertanyaan mengenai kemungkinan adanya pengunduran diri secara sukarela, mengingat adanya penggabungan antara tim Pixel dan Android.
Google menegaskan bahwa mereka ingin karyawan tetap "berkomitmen penuh pada misi dan fokus dalam mengembangkan produk hebat dengan cepat tetapi juga efisien."