Produksi Bahan Bakar Kapal Rendah Sulfur Pertamina Capai 14,5 Juta Barel di 2024

Permintaan terhadap bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur rendah semakin meningkat sejak diberlakukannya regulasi ketat terkait emisi sulfur dari kapal laut.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Feb 2025, 11:40 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 11:40 WIB
Marine Fuel Oil Low Sulphur
Bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur yang rendah Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS) yang diproduksi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). (Dok Pertamina)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat posisinya sebagai produsen bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan, salah satunya melalui Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS). Tercatat, empat kilang yang dikelola Kilang Pertamina Internasional memiliki kemampuan memproduksi MFO LS, yakni Kilang Dumai, Kilang Balikpapan, Kilang Plaju, dan Kilang Cilacap.

Corporate Secretary Kilang Pertamina Internasional Hermansyah Y Nasroen, menjelaskan bahwa MFO LS merupakan bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur rendah yang lebih ramah lingkungan.

"Marine Fuel Oil Low Sulphur atau bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur yang rendah merupakan jenis bahan bakar yang digunakan dalam industri perkapalan. Produk ini tentu lebih ramah lingkungan karena memiliki kandungan sulfur yang rendah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2025).

Menurut Hermansyah, permintaan terhadap bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur rendah semakin meningkat sejak diberlakukannya regulasi ketat terkait emisi sulfur dari kapal laut. Aturan ini merujuk pada standar International Maritime Organization (IMO) yang diterapkan sejak 2020.

Di Indonesia, kebijakan ini diperkuat dengan Keputusan Dirjen Migas No. 0179.K/DJM.S/2019 yang menyatakan bahwa pembatasan kadar sulfur pada bahan bakar Marine Fuel Oil mulai berlaku efektif sejak 1 Januari 2020.

"Sepanjang 2024, KPI berhasil memproduksi MFO LS sebanyak 14,5 juta barel. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 persen dihasilkan dari Kilang Dumai," ungkap Hermansyah.

 

Diproduksi Pertama di Kilang Dumai

Marine Fuel Oil Low Sulphur
Bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur yang rendah Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS) yang diproduksi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). (Dok Pertamina)... Selengkapnya

Produksi MFO LS pertama kali dilakukan di Kilang Dumai pada 2020. Awalnya, produk ini digunakan untuk pengisian bahan bakar kapal yang bersandar di jetty Kilang Dumai.

Proses persiapan produksi telah dimulai sejak Juli 2019 melalui serangkaian simulasi, analisis laboratorium, dan uji coba lapangan, hingga akhirnya resmi diluncurkan pada Februari 2020.

Setelah Kilang Dumai, Kilang Plaju mulai memproduksi MFO LS pada Maret 2022. Kemudian, pada Mei 2024, produksi MFO LS juga dilakukan di Kilang Cilacap.

"Lifting perdana telah dilakukan melalui Kapal MT Bloom dengan jumlah 200 ribu barel," kata Hermansyah.

 

Rantai Pasok Makin Kuat

Marine Fuel Oil Low Sulphur
Bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur yang rendah Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS) yang diproduksi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). (Dok Pertamina)... Selengkapnya

Dengan bertambahnya kilang yang mampu memproduksi MFO LS, rantai pasok produk ini semakin kuat. Menurut Hermansyah, hal ini menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

"Kemampuan produksi di empat kilang KPI semakin menjamin kepastian ketersediaan produk," tutupnya.

Sebagai informasi, MFO LS bukan satu-satunya produk BBM rendah sulfur yang dihasilkan KPI. Sebelumnya, KPI juga telah memperkenalkan Diesel X, produk BBM jenis gasoil setara Euro 5 yang diproduksi di Kilang Balongan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya