#KaburAjaDulu Menggema, Rakyat Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja Baru

Pengamat menyoroti janji dari pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, soal penciptaan 19 juta lapangan kerja baru dibalik viralnya #KaburAjaDulu.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Feb 2025, 19:30 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 19:30 WIB
Job Fair
Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tadjudin Nur Effendi, menyoroti janji dari pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, soal penciptaan 19 juta lapangan kerja baru.

Tadjudin menagih janji itu, lantaran maraknya seruan di sosial media untuk berpindah kerja di luar negeri. Tagar #KaburAjaDulu menggema sebagai bentuk skeptisme warganet terhadap situasi sosial dan ekonomi di Tanah Air.

"Ya janji peluang kerja, katanya 19 juta pada waktu kampanye, mana ceritanya. Ini menurut hemat saya, respon anak-anak muda kita terhadap situasi yang tidak jelas. Artinya situasi yang tidak punya kepastian masa depan kita ini," ungkapnya kepada Liputan6.com, Senin (10/2/2025).

Menurut dia, kampanye #KaburAjaDulu bukan berarti menunjukan anak muda Indonesia sudah mengabaikan sisi nasionalisme. Tadjudin mengatakan, generasi milenial saat ini lebih realistis di tengah menjamurnya informasi di jagat Maya.

"Itu yang dibaca anak-anak itu, kemudian keluar lah tagar itu. Lebih bagus kabur. Kabur bukan berarti tidak cinta Indonesia," kata Tadjudin.

"Mereka berharap nanti kalau situasi sudah baik, situasi politik/ekonomi sudah baik, nanti pulang lagi, dan itu bisa terjadi," dia menambahkan.

Tagih Janji Gibran

Adapun janji penciptaan 19 juta lapangan kerja baru sempat diutarakan oleh Gibran Rakabuming Raka saat dirinya berkampanye sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.

Gibran mengatakan jika agenda hilirisasi, transisi energi menuju energi hijau dan ekonomi kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong akan membuka 19 juta lapangan kerja.

 

Didukung Kekayaan SDA

Smelter Harita Nickel. Grup Harita yang menjalankan usaha tambang nikel dikabarkan akan gelar IPO. (Foto: laman Harita Nickel)
Smelter Harita Nickel. Grup Harita yang menjalankan usaha tambang nikel dikabarkan akan gelar IPO. (Foto: laman Harita Nickel)... Selengkapnya

Dia menuturkan, Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat kaya yang ditunjukkan dari cadangan nikel terbesar di dunia, timah terbesar nomor dua di dunia, sehingga hilirisasi perlu dilanjutkan dan diperluas cakupannya.

"Tak hanya hilirisasi tambang, hilirisasi pertanian, sektor maritim dan sektor digital. Tak boleh kirim barang mentah, kurangi energi fosil dorong transisi energi hijau, bio avtur, bio diesel dan etanol B35 dan B40,” ujar Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres kedua, Minggu (21/1/2024)ALU.

Gibran Rakabuming Raka menuturkan, potensi energi baru terbarukan juga luar bisa yang mencakup 3.600 mw berasal dari energi surya, angin dan bioethanol.

 

Dorong Hilirisasi dan Pemerataan

Ilustrasi tambang nikel
Ilustrasi tambang nikel (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Oleh karena itu, ia mendorong kerja sama pentahelix dan wajib mendorong agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi energi menuju ekonomi hijau, dan ekonomi kreatif UMKM.

“Terbuka 19 juta lapangan kerja untuk generasi muda dan kaum perempuan. 5 juta lapangan kerja dari green job. Peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan menjadi tren masa kini dan masa depan,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya