Komisi XII DPR Sidak, Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar Hingga ke Sub Pangkalan

Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya menyampaikan bahwa inspeksi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pasokan LPG 3 Kg, khususnya di Ibu Kota.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Feb 2025, 11:33 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 11:33 WIB
Sidak LPG 3 Kg
Sejumlah anggota Komisi XII DPR turun langsung ke lapangan untuk meninjau ketersediaan serta kelancaran distribusi LPG 3 Kg di wilayah Jakarta Barat, pada Senin (10/2/2025). Dok PPN... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah anggota Komisi XII DPR turun langsung ke lapangan untuk meninjau ketersediaan serta kelancaran distribusi LPG 3 Kg di wilayah Jakarta Barat. Inspeksi meninjau tiga lokasi, yaitu Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Sodikun, Pangkalan Iqbal Affandi, dan Sub Pangkalan Nur Hafidz.

Inspeksi ini antara lain dilakukan Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya, bersama anggota Komisi XII DPR RI, yakni Dewi Yustisiana, Alfons Manibui, Mulyadi, Sigit, dan Christina Eugenia Paruntu, pada Senin (10/2/2025).

Rombongan Komisi XII DPR RI tersebut didampingi Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya menyampaikan bahwa inspeksi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pasokan LPG 3 Kg, khususnya di Ibu Kota.

“Sebelumnya kami pada Dapil masing-masing sudah melakukan pengecekan dan itu aman tidak ada masalah. Hari ini kami melihat bagaimana di Ibu Kota, di sini sampai malam pun bekerja, artinya ini dipastikan bahwa pasokan LPG 3 Kg itu aman dan masyarakat tidak perlu panic buying,” jelas Bambang.

Setelah mengunjungi SPPBE, rombongan melanjutkan inspeksi ke Pangkalan dan Sub Pangkalan untuk memastikan kelancaran distribusi di tingkat hilir.

“Kami timbang LPG 3 Kg yang tersegel terisi 8 Kg lebih, kalau kosong tabungnya saja 5 Kg, berarti isinya 3 Kg itu cocok dan pas. Kemudian harga juga sesuai, Rp 16.000 di Pangkalan. Jadi, kami Komisi XII hadir bersama Pertamina memastikan bahwa ini sudah tidak ada masalah. Kami ingin memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa pasokan cukup,” tambahnya.

Kondisi Stok Aman

LPG 3 Kg
Sejumlah anggota Komisi XII DPR turun langsung ke lapangan untuk meninjau ketersediaan serta kelancaran distribusi LPG 3 Kg di wilayah Jakarta Barat, pada Senin (10/2/2025). Dok PPN... Selengkapnya

Selain memastikan pasokan dan harga, Bambang juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak termasuk Pertamina Patra Niaga yang telah berperan dalam menjaga distribusi LPG 3 kg agar tetap berjalan optimal.

Sementara itu, pemilik Pangkalan Iqbal Affandi, Sidik, memastikan bahwa distribusi LPG 3 Kg di wilayah Srengseng, Jakarta Barat, berjalan lancar dan stok dalam kondisi aman.

Dia juga menegaskan bahwa antrean yang sebelumnya terjadi kini sudah tidak ada lagi. “Aman sekarang stok sudah banyak, tidak ada yang antre karena stok sudah normal. Kalau harga jual sesuai HET Rp 16.000,” ujar Sidik.

Ada Penimbun LPG 3 Kg, Wamen ESDM: Jangan Ambil Kesempatan!

Beli LPG Pakai KTP
Dari data yang tercatat hingga November 2023, sebanyak 27,8 juta pengguna LPG Tabung 3 Kg telah bertransaksi melalui merchant app Pertamina di penyalur/pangkalan resmi. Untuk memaksimalkan proses pendataan LPG Tabung 3 Kg tersebut, pemerintah mendorong agar para pengguna LPG Tabung 3 Kg yang belum terdata untuk segera mendaftar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengamini adanya praktik penimbunan LPG 3 kilogram di beberapa titik. Dia mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang mengambil kesempatan di tengah polemik LPG 3 kg bersubsidi ini.

Yuliot mengatakan, perkara tersebut menjadi perhatian Kementerian ESDM bersama aparat kepolisian. Dia mengakui adanya indikasi penimbunan di beberapa titik.

"Jadi untuk penimbunan, kita kan juga bekerja sama dengan kepolisian. Jadi kan indikasinya ada terjadi penimbunan di beberapa titik," kata Yuliot Tanjung di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Sabtu (8/2/2025).

Dia menegaskan tidak boleh ada pihak yang menimbun gas LPG 3 kg. Pasalnya, pada akhirnya yang dirugikan adalah masyarakat karena kesulitan mendapatkan 'gas melon' tersebut. Belum lagi jika harganya melambung tinggi akibat terbatasnya stok.

"Jadi kita menghendaki itu jangan terjadi penimbunan. Itu justru kebutuhan masyarakat, jadi jangan ada yang berspekulasi. Jangan ada yang mengambil kesempatan juga di situ," tuturnya.

Yuliot menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi bersama merespons dugaan penimbunan tersebut.

"Ya, ini kita juga melakukan evaluasi bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga, termasuk dengan aparat hukum," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya