Geliatkan Riset dan Inovasi, BUMN Bangun Center of Excellence Kakao di Banyuwangi

Industri kakao Indonesia memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, namun menghadapi tantangan signifikan yang memerlukan perhatian serius.

oleh Septian Deny Diperbarui 19 Feb 2025, 14:40 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 14:40 WIB
Petani Simpan Bijih Kakao
Petani Simpan Bijih Kakao (Foto: Liputan6.com/Dio Pratama)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Industri kakao Indonesia memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, namun menghadapi tantangan signifikan yang memerlukan perhatian serius. Data International Cocoa Organization (ICCO) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi biji kakao Indonesia terus mengalami penurunan sejak tahun 2010.

Penurunan produksi kakao nasional ini disebabkan beberapa faktor seperti produktivitas kakao yang rendah karena penggunaan bibit asalan yang tidak berkualitas, serangan hama penyakit, perubahan iklim global yang cukup ekstrem, hingga alih fungsi lahan.

Menanggapi tantangan tersebut, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) meluncurkan Center of Excellence Kakao Indonesia di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi.

Inisiatif ini merupakan bagian dari perluasan mandat Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, yang pada akhir November 2024 oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, ditugaskan juga untuk mendukung pengembangan komoditas kakao secara nasional.

Ketua PMO Kopi dan Kakao Nusantara, Dwi Sutoro, menyatakan bahwa peluncuran Center of Excellence ini merupakan wujud komitmen semua stakeholders dalam memperkuat peran BUMN sebagai agen pembangunan sektor perkebunan nasional.

“Melalui pendekatan berbasis riset dan kemitraan strategis, kami ingin mendorong industri kakao Indonesia agar mengalami peningkatan baik dari segi produktivitas maupun daya saing global. Apalagi 99,6% kakao Indonesia diproduksi oleh petani rakyat yang perlu kita support,” ujar Dwi Sutoro yang juga merupakan sebagai Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara. “Kita ingin Center of Excellence Kakao Indonesia ini bisa menjadi one-stop solution services bagi semua pihak.”

Center of Excellence untuk Komoditas Kakao Berkelanjutan

Center of Excellence Kakao Indonesia di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi ini akan berfungsi sebagai pusat penelitian, pelatihan, dan pengembangan teknologi budidaya kakao yang produktif dan berkelanjutan. Program-program utama yang akan dijalankan meliputi:

  • Pengembangan Varietas Unggul – Meneliti dan mengembangkan varietas kakao berkualitas tinggi yang tahan terhadap hama dan penyakit serta memiliki produktivitas tinggi.
  • Peningkatan Kapasitas Petani – Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani mengenai teknik budidaya terbaik, fermentasi, dan pasca panen untuk meningkatkan kualitas biji kakao.
  • Penguatan Kemitraan Industri – Membangun kerja sama dengan pelaku industri, eksportir, dan peritel guna memastikan rantai pasok yang terintegrasi dan menguntungkan bagi petani.
  • Riset dan Inovasi Teknologi – Mengembangkan praktik agronomi berbasis teknologi, termasuk sistem agroforestri dan pertanian regeneratif untuk meningkatkan keberlanjutan produksi kakao di Indonesia.

 

Budidaya

Mengintip Pembuatan Cokelat Buruan Atlet Asian Games 2018
Pekerja mengaduk biji kakao yang sudah digiling di toko Pipiltin Cocoa kawasan Barito, Jakarta, Kamis (13/9). Pipiltin Cocoa memproduksi cokelat dengan biji kako asli Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Saat ini, luas total Kebun Kendenglembu, Banyuwangi adalah 220,3 ha. Kebun Kendenglembu mengusung konsep budidaya regenerative agriculture baik untuk kakao edel maupun kakao bulk.

Kebun Kendenglembu telah lama dikenal sebagai kebun penghasil kakao edel terbaik di Indonesia, sehingga center of excellence diseminatif ini tetap mengusung kakao edel dalam strategi pengembangannya.

Beberapa area pengembangan diseminatif, diantaranya adalah Area Poliklonal, Area Water Management System (Irigasi Basis Gravitasi dan Intensif GAP), Area Non Rekayasa Pengelolaan Air namun Intensif GAP, Area Uji Adaptabilitas Kesesuaian Lahan Edel vs Bulk, dan Area Uji Penaung Multistrata untuk mendukung Pendekatan Agroforestri

 

Nilai Tambah Kakao

Biji Coklat
Petani kakao di Kabupaten Mahakam Ulu sedang menjemur biji kakao hasil panen.... Selengkapnya

Kepala Puslitkoka, Dini Astika Sari, menambahkan bahwa riset dan inovasi memegang peranan kunci dalam meningkatkan nilai tambah kakao Indonesia.

“Puslitkoka berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi dan pengetahuan yang dapat diterapkan oleh petani serta pelaku industri guna meningkatkan kualitas dan keberlanjutan kakao nasional,” jelas Dini yang juga ditugaskan oleh Menteri BUMN sebagai Wakil Ketua PMO Kopi dan Kakao Nusantara.

Dengan adanya Center of Excellence Kakao Indonesia di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi ini, diharapkan tercipta model percontohan bagi pengembangan kakao di berbagai daerah. Pendekatan holistik yang mencakup peningkatan produksi, kualitas, dan akses pasar ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani kakao serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama di industri kakao global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya