Liputan6.com, Jakarta Trump Effect atau terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), bisa menyebabkan ketidakpastian ekonomi global, sehingga tidak dapat diharapkan untuk mendorong pertumbuhan dalam negeri.
Namun, adanya program pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, menjadi peluang bagi sejumlah sektor industri, sehingga dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu diungkapkan David Samuel Chief Economist BCA dalam diskusi Market Outlook 2025 dalam event BCA Expoversary 2025 di ICE BSD City.
Advertisement
"Untuk indonesia, penggerak utama sejauh ini yang kaitannya dengan kebijakan dan program pemerintah. Sekarang pemerintah refocusing sektor-sektor yang pingin mereka dorong salah satunya properti, itu sub sektornya banyak, jasa yang berkaitan dengan itu pastinya akan bergerak juga," ujarnya, ditulis Minggu (23/2/2025).
Selian itu juga MBG, menurut David, tidak hanya akan menggerakkan sektor industri makanan dan minuman, tapi juga transportasi, logistik dan pengemasan.
"Dalam satu dua tahun ke depan masih jadi sektor dan sub sektor yang prospektif," tambahnya.
Meski demikian, David mengingatkan program tersebut perlu diperkuat dengan sektor industri penopang yang siap. Ia menyinggung program 1 juta rumah yang dicanangkan era Presiden Jokowi dimana tidak mencapai target.
Program 3 Juta Rumah
"Itu saja tidak tercapai, sekarang lompat ke program 3 juta rumah. Kalau mau mencapai target tapi industrinya tidak siap, ya jadinya impor. Paling yang siap di dalam negeri industri semen, bata dan cat. Tapi yang lainnya seperti sanitary prodak, lampu misalnya, itu tidak ada," katana.
Karena itu, David menegaskan pemerintah harus memberi insentif kepada sektor-sektor industri penopang program tersebut melalui pajak, perizinan atau kebijakan.
"Jadi jangan sampai kita mendorong satu sektor, tapi ekosistemnya tidak dibangun, akhirnya masyarakat akan jadi penonton saja. Fokusnya harusnya di job creation, karena selama ini kan pemerintah bilang pertumbuhan akan sekian, tapi pertumbuhannya berkualitas tidak, bisa menyerap tenaga kerja tidak," katanya.
Advertisement
