Tukang Jamu pun Pakai Telur Ayam Arab, Bukan Telur Ayam Kampung

Peluang pasar telur ayam kampung yang besar menjadi magnet penarik tersendiri bagi keberadaan telur ayam arab.

oleh Nurmayanti diperbarui 25 Jun 2013, 13:13 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2013, 13:13 WIB
telur-arab-130625-b.jpg
Peluang pasar telur ayam kampung yang besar menjadi magnet penarik tersendiri bagi keberadaan telur ayam arab. Jika dulu telur ayam arab berlabel ayam kampung cuma masuk ke pasar ritel modern atau supermarket, kini jangkauannya lebih luas.

Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), Ade M Zulkarnain mengungkapkan, tukang jamu menjadi salah satu pasar potensial untuk menjajakan ayam arab berlabel ayam kampung.

"Kini telur ayam arab ini memang banyak dijual sampai ke tukang jamu beda dari dulu cuma di ritel modern," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (25/6/2013).

Kepercayaan masyarakat tentang telur ayam kampung bisa menambah khasiat saat digabung dengan minum jamu menjadi peluang keberadaan telur ayam arab tersebut.

Ketidaktahuan masyarakat tentang perbedaan antara telur ayam arab dan kampung menjadi keuntungan tersendiri bagi penjual jamu maupun peternak ayam arab.

Ade mengakui, permintaan telur ayam kampung di Indonesia cukup tinggi. Meski dia mengaku tidak mengetahui pasti besaran kebutuhan telur ayam kampung setiap tahunnya.

Pastinya, konsumen yang mencari telur ayam kampung karena mereka tak sekedar ingin menikmati sebagai lauk pangan saja, tetapi juga berharap ada khasiat lebih terutama untuk meningkatkan stamina.

Berdasarkan berbagai sumber, telur ayam kampung mengandung kalori, protein, zat besi, retinol (vitamin A), karbohidrat, thiamin, vitamin E, lemak omega-3, vitamin C, vitamin D, beta karoten, protein, lecithin. (Nur)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya