Apindo: Hidup Indonesia Lebih Besar Pasak dari Tiang

Apindo mendesak pemerintah untuk realistis menyusun target ekonomi dalam APBN 2014.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Agu 2013, 20:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2013, 20:30 WIB
apindo130408b.jpg
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi mendesak pemerintah agar menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 secara realistis. Imbauan disampaikan mengingat semakin banyak tantangan ekonomi yang harus dihadapi oleh Indonesia pada tahun tersebut.

"APBN tuh harus realistis. Jangan kita harapkan bisa kita naikkan tinggi-tinggi, sedangkan akhirnya kita nggak mampu. Sebab sekarang ini kita hidup ini (APBN) lebih besar pasak daripada tiang, dimana sebenarnya pengeluaran itu lebih besar daripada income kita," ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2013).

Sofjan mengatakan, Indonesia sepanjang tahun ini terus dihadapkan pada masalah necara pembayaran. Jika pemerintah tidak berhati-hari, bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia pada tahun depan bisa menghadapi persoalan defisit pada anggaran belanja.

"APBN kita jauh lebih penting karena apa yang terjadi dalam situasi defisit tahun ini dimana dollar melemahkan rupiah dan kita punya cadangan (devisa) menurun, sehingga  kita ini mesti lebih hati-hati dalam APBN. Besok ini pemerintah harus lebih realistis," jelasnya.

Selain itu, Sofjan juga meminta pemerintah untuk realistis dalam menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada tahun depan. Dalam pandangannya, pertumbuhan ekonomi paling realistis yang bisa dicapai pemerintah hanya berkisar antara 5,5% hingga 5,7%. Pertumbuhan tersebut masuk akal jika dilihat dari kondisi terburuk.

"Nah kita memperkirakan kita punya pertumbuhan setelah melihat kondisi ekonomi daripada perusahaan masing-masing itu adalah bahwa kita tumbuh 5,7%," tandasnya. (Dny/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya