Dalam keikutsertaannya dalam China-ASEAN Expo (CAEXPO), Indonesia menargetkan kenaikan transaksi retail sebesar 15% menjadi US$ 264,5 juta atau setara Rp 2,8 triliun, dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 230 juta.
Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) sekaligus  Ketua Delegasi Indonesia Gusmardi Bustami yakin target itu bisa dicapai karena pada hari pertama CAEXPO, Indonesia telah mampu mencatatkan transaksi sebesar US$ 39.358.
"CAEXPO ini dapat membantu kita meraih peluang pasar di China dan kawasan ASEAN sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan kerjasama ASEAN-China Free Trade Agreement," ujarnya melalui keterangan persnya, seperti ditulis Kamis (5/9/2013).
Indonesia mencatat peningkatan arus perdagangan dan investasi telah memberikan kontribusi positif bagi Indonesia, di mana rata-rata pertumbuhan perdagangan bilateral Indonesia-China tercatat mencapai 21,4% dalam 5 tahun terakhir.
China sendiri menjadi mitra dagang terbesar pertama bagi Indonesia dengan nilai perdagangan lebih dari US$ 50 miliar atau seperempatnya dari total perdagangan Indonesia dengan dunia pada tahun 2012 lalu.
Tahun ini, CAEXPO menghadirkan 5.000 booth yang terdiri dari 3.300 booth lokal dan sekitar 1.290 booth peserta dari negara ASEAN, di mana Indonesia menempati 108 booth.
"Produk-produk Indonesia yang diminati antara lain wooden furniture, batu alam dan perhiasan," kata Gusmardi.
Sementara itu, Perdana Menteri Republik Rakyat China Li Ke Qiang mengatakan melalui pameran ini menunjukan tekad negara tersebut untuk meningkatkan kerjasama strategis dengan negar-negara dikawasan ASEAN.
Dia juga mengajak negara-negara ASEAN untuk membentuk platform di bidang investasi dan keuangan, menggalang kerjasama maritim dan mengatasi perbedaan antara China dan ASEAN.
CAEXPO ini sendiri merupakan penyelenggaraan yang ke-10 yang digelar di Nanning, Provinsi Guangxi, China. Dalam event ini juga diadakan pembukaan secara resmi 'City of Charm', di mana kali ini Indonesia diwakili oleh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan dibuka langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan disaksikan oleh Ketua Delegasi Gusmardi Bustami, anggota DPR komisi VI, Duta Besar RI di Beijing, dan anggota DPRD DIY. (Dny/Ndw)
Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) sekaligus  Ketua Delegasi Indonesia Gusmardi Bustami yakin target itu bisa dicapai karena pada hari pertama CAEXPO, Indonesia telah mampu mencatatkan transaksi sebesar US$ 39.358.
"CAEXPO ini dapat membantu kita meraih peluang pasar di China dan kawasan ASEAN sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan kerjasama ASEAN-China Free Trade Agreement," ujarnya melalui keterangan persnya, seperti ditulis Kamis (5/9/2013).
Indonesia mencatat peningkatan arus perdagangan dan investasi telah memberikan kontribusi positif bagi Indonesia, di mana rata-rata pertumbuhan perdagangan bilateral Indonesia-China tercatat mencapai 21,4% dalam 5 tahun terakhir.
China sendiri menjadi mitra dagang terbesar pertama bagi Indonesia dengan nilai perdagangan lebih dari US$ 50 miliar atau seperempatnya dari total perdagangan Indonesia dengan dunia pada tahun 2012 lalu.
Tahun ini, CAEXPO menghadirkan 5.000 booth yang terdiri dari 3.300 booth lokal dan sekitar 1.290 booth peserta dari negara ASEAN, di mana Indonesia menempati 108 booth.
"Produk-produk Indonesia yang diminati antara lain wooden furniture, batu alam dan perhiasan," kata Gusmardi.
Sementara itu, Perdana Menteri Republik Rakyat China Li Ke Qiang mengatakan melalui pameran ini menunjukan tekad negara tersebut untuk meningkatkan kerjasama strategis dengan negar-negara dikawasan ASEAN.
Dia juga mengajak negara-negara ASEAN untuk membentuk platform di bidang investasi dan keuangan, menggalang kerjasama maritim dan mengatasi perbedaan antara China dan ASEAN.
CAEXPO ini sendiri merupakan penyelenggaraan yang ke-10 yang digelar di Nanning, Provinsi Guangxi, China. Dalam event ini juga diadakan pembukaan secara resmi 'City of Charm', di mana kali ini Indonesia diwakili oleh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan dibuka langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan disaksikan oleh Ketua Delegasi Gusmardi Bustami, anggota DPR komisi VI, Duta Besar RI di Beijing, dan anggota DPRD DIY. (Dny/Ndw)