Jalur Fatmawati Belum Beres, MRT Jakarta Jalan Terus

"Kalau kami tunggu lagi, proyek ini nggak jalan nanti," kata Presdir MRT Jakarta, Dono Boestami.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Okt 2013, 20:55 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2013, 20:55 WIB
dukuh-atas-mrt-130619b.jpg
Meski sudah mulai memasuki tahap pemancangan tiang pertama (groundbreaking) pada pekan ini, pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) atau Monorel ternyata belum sepenuhnya lancar. Diketahuim proses pembebasan lahn di kawasan Fatmawati hingga kini masih belum rampung.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan meresmikan pembangunan MRT pada Kamis, 10 Oktober. Pembangunan awal ini akan dimulai dari Stasiun Dukuh Atas yang akan menjadi stasiun utama MRT Jalur Bundaran HI-Lebak Bulus.

Dirut PT MRT Jakarta, Dono Boestami menegaskan proses pembangunan MRT akan berjalan sesuai jadwal sambil mengurus proses pembebasan lahan di kawasan Fatmawati tersebut.

"Kami akan terus mengupayakan (pembebasan), tapi setelah kami timbang manfaatnya, kami putuskan akan terus berjalan, harusnya hanya sebagian saja penolakan warga itu. Kalau kami tunggu lagi, proyek ini nggak jalan nanti," kata Dono dalam keterangan persnya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (7/10/2013).

Dono mengakui, penolakan warga dan lingkungan Fatmawati hingga saat ini memang belum menemui solusi yang tepat terkait pembangunan jalur MRT.

"Komunikasi terlalu luas, ini susahnya proyek yang pertama, siapapun orangnya belum melakukan proyek ini. Banyak orang kita pintar-pintar, gelar Doktor, Insinyur, jadi banyak orang bilang nilai propertinya akan turun, kumuh misalnya," jelas Dono.

Namun, manajemen MRT Jakarta menegaskan permasalahan tanah dalam pembangunan MRT bukan tanggung jawab dari perusahaan konstruksi. Hal tersebut menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikannya.

"Nanti tim yang mengurus itu dari Pemda. Kami dapat detail desain (jalur konstruksi), baru kami minta Pemda untuk mengeksekusi itu," tutup Dono. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya