Pertumbuhan Industri Tahun Ini Diprediksi Tidak Melebihi 6%

Pertumbuhan industri pada tahun ini tidak akan lebih dari 6%, mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang masih tidak stabil.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Okt 2013, 19:55 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2013, 19:55 WIB
pertumbuhan-industri-131021c.jpg
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi memperkirakan pertumbuhan industri pada tahun ini tidak akan lebih dari 6%, mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang masih tidak stabil.  Angka ini jauh di bawah target pemerintah yang mencapai di atas 6,5%.

"Pertumbuhan industri kita tidak akan lebih dari 6%. Pemerintah menafsirkan di atas 6,5%. Tetapi saat ini kebutuhan nasional turun, investasi juga tidak banyak yang masuk jadi saya perkirakan pertumbuhan industri itu akan lebih turun. Saya masih ragu mungkin antara 5,5%-6%," ujar dia di Jakarta, Senin (21/10/2013).

Selain itu, masih belum meningkatnya pertumbuhan industri menurut Sofjan juga karena belum berjalannya investasi yang ditanamkan sejak 2-3 tahun lalu sehingga belum dapat berkontribusi pada tahun ini.

"(Industri) yang lain belum jadi, yang investasi 2-3 tahun lalu saat ini belum dirasakan karena itu akan masih bangun. Mereka juga butuh waktu 1-2 tahun untuk penjualan, ekspor dan mereka butuh bantuan untuk jualan didalam negeri," tutur dia.

Untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri ini, lanjut Sofjan, dibutuhkan peran pemerintah guna menggenjot penjual produk-produk dari industri tersebut.

"Harus sedikit ada tekanan dari pemerintah untuk mendorong penjualan produk dalam negeri, walaupun sedikit mahal tidak apa-apa tetapi hanya untuk jangka waktu tertentu dan tidak seterusnya, 1-2 tahun harus dibantu," jelasnya.

Meski demikian, dia masih percaya bahwa beberapa industri andalan masih dapat membantu mendorong pertumbuhan industri nasional.

"Industri andalan masih tetap seperti tekstil karena banyak menyerap tenaga kerja, kita harus andalkan mereka, ada juga indutrsi minuman, makanan, farmasi, rokok, otomotif. Tetapi yang lain-lain tidak banyak," tandasnya. (Dny/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya