Indonesia Mulai Proyek Regasifikasi Pertama di Dunia

Proyek Arun LNG Storage and Regasification Terminal Pertamina ini akan memasok kebutuhan gas NAD dan Sumut.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Nov 2013, 12:01 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2013, 12:01 WIB
gas-lng-arun-131110-b.jpg
PT Pertamina (Persero) mulai melaksanakan pekerjaan konstruksi proyek Arun LNG Storage & Regasification Terminal yang rencananya akan memasok daerah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut). Proyek regastifikasi ini merupakan yang pertama di dunia.

Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto mengatakan 40 tahun lalu Pertamina bersama mitra-mitranya telah menandatangani kontrak jual beli LNG yang menjadi cikal bakal dibangunnya kilang Arun. Namun era sebagai produsen LNG memasuki masa suram karena persoalan pasokan sumber gas.

"Maka Arun LNG harus memasuki perubahan menjadi era baru sebagai LNG Storage & Regasification Terminal," kata Harry, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/11/2013).

Proyek konversi kilang LNG menjadi regasifikasi pertama di dunia ini telah melalui beberapa tahapan penting. Setelah diputuskan pemerintah pada 2012, Pertamina menetapkan Final Investment Decision pada Februari 2013 dan menetapkan Rekayasa Industri sebagai pelaksana Engineering, Procurement, and Construction pada Maret 2013.

"Dengan peletakan batu pertama hari ini serta kemajuan proyek yang telah dicapai, menunjukkan komitmen kuat Pertamina dan mitra untuk dapat menyelesaikan pekerjaan besar ini tepat waktu," ungkapnya.

Pertamina menilai proyek ini menjadi prestisius dan menantang karena menjadi yang pertama di dunia. Terlebih lagi proyek baru ini sudah ditunggu peranannya dalam menjamin pasokan gas untuk pembangkit listrik dan kebutuhan industri di NAD dan Sumut.

Terkait dengan diselesaikannya proyek pipa transmisi gas open access Arun-Belawan, Hari mengungkapkan, proyek Arun LNG Storage & Regasification Terminal didesain memiliki kapasitas sebesar 400 MMscfd atau setara dengan 3 juta ton per tahun.

Pada saat ini, proyek tersebut telah mengantongi komitmen pasokan gas sebanyak 120 MMscfd yang dialokasikan untuk PLN.

"Kami akan terus berupaya mencari tambahan pasokan gas agar kapasitas terpasang dari fasilitas tersebut dapat dioptimalkan," ujarnya.

Dikombinasikan dengan proyek pembangunan pipa transmisi gas open access Arun-Belawan, Pertamina hingga Oktober 2014 akan menginvestasikan sebanyak US$ 570 juta dimana US$80 juta diantaranya dialokasikan untuk proyek regasifikasi LNG.

Proyek pipa transmisi gas 'open access' Arun-Belawan pada akhir Desember 2013 akan tuntas 50% dari panjang total 340 km sehingga Pertamina optimistis kedua proyek tersebut akan tepat waktu.

Integrasi proyek Arun LNG Storage & Regasification Terminal dan pipa transmisi gas open access Arun Belawan dapat terwujud karena adanya sinergi dari tujuh BUMN yaitu Pertamina, PLN, Pupuk Iskandar Muda, Rekayasa Industri, PTPN 1, PTPN 2, PTPN 3 dan 1 BUMD.

"Hal ini tentunya menunjukkan bahwa sinergi positif antara BUMN dan BUMD akan melahirkan hasil positif bagi semua pihak yang terlibat dan pada akhirnya masyarakat juga yang akan merasakan dampak positif dari keberadaan proyek ini," pungkasnya.(Pew/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya