Upah Naik Jadi Rp 2,4 Juta, Hatta: Disyukuri Dulu Saja

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa meminta titik temu keputusan upah minimum bersama Dewan Pengupahan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Nov 2013, 18:27 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2013, 18:27 WIB
hatta-pasokan130705b.jpg
Penolakan buruh terhadap tuntutan upah minimum provinsi (UMP) 2014 yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 3,7 juta sangat dipahami Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.

Namun dia memandang bahwa saat ini penting untuk mencari titik temu keputusan upah minimum bersama Dewan Pengupahan.

"Saya harapkan terjadi kesepakatan (buruh, pemerintah dan pengusaha). Tapi kan (upah) naik, ya disyukuri dulu lah karena kenaikan upah minimum melebihi inflasi," ungkap dia usai Rakor Restrukturisasi Merpati di kantornya, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Seperti diketahui, buruh berencana terus menggelar aksi mogok nasional sampai pemerintah menuruti permintaan mereka terkait kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di 2014.

Rencananya aksi mogok besar-besaran kembali digelar pada pekan ketiga November 2013. Mogok nasional akan dilakukan di beberapa daerah-daerah besar di Indonesia.

Lebih jauh Hatta mengatakan, dalam penetapan UMP juga akan mempertimbangkan Komponen Hidup Layak (KHL) dan inflasi di tengah tekanan situasi ekonomi seperti sekarang ini.

"Ada baiknya kita menahan diri dulu, jangan sampai usahanya kedodoran semua. Nanti malah jadi lay off. Tapi saya paham apa yang dituntut kawan-kawan buruh, hanya saja dalam situasi saat ini penting untuk mencari titik temu. Kalau sudah enak, baru kita dorong lagi," tandas dia.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sebelumnya menuturkan buruh akan terus melakukan perlawanan terhadap penetapan UMP saat ini.

"Kita tetap melakukan perlawanan terus, kita akan mogok paling cepat minggu ketiga bulan ini, paling lama akhir bulan November. Mogok terus dilaksanakan, agar tuntutan upah buruh agar direalisasikan oleh pemprov DKI Jakarta," ujar dia.

Menurut Said, mogok nasional kali ini kembali melibatkan daerah khusus industri di kawasan Jabodetabek, seperti Tanjung Priok, Pulogadung, Sunter dan Cikarang. Kawasan industri ini diprediksi lumpuh kembali. Demikian pula kawasan industri di daerah-daerah besar lain di Indonesia. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya