Siapa tak kenal Warren Buffett? Miliarder dunia yang punya duit hingga Rp 675 triliun. Meski punya duit banyak, Buffett ternyata hidup sederhana alias irit. Anak-anaknya pun hanya disekolahkan di sekolah negeri.
Buffett yang kini berusia 83 tahun juga sudah bersiap memberikan estafet bisnisnya ke anaknya yang paling jago berbisnis Howard Homan Buffett .
Ungkapan buah jatuh tak jauh dari pohonnya seperti menggambarkan kehidupan Warren Buffett. Miliarder pembangun kekayaan generasi Buffett ini mewarisi sifat sang ayah, Howard Homan Buffett yang pantang menyerah dan gigih bekerja.
Kekuatan bisnis dan keahlian Buffett dalam berinvestasi juga diwarisinya dari sang ayah. Bakat bisnis memang mengalir di darah pria kelahiran 1930 itu. Buktinya, sejak kecil, Buffett sudah memperlihatkan ketertarikannya pada dunia usaha dengan ikut bekerja di toko grosir milik sang kakek, Ernest Platt Buffett.
Dia bahkan tak malu menjual permen karet pada teman-temannya di sekolah dasar. Beranjak remaja, Buffett mulai memasang mesin pinball bekas yang dia beli bersama seorang teman seharga US$ 25 di tempat pangkas rambut. Miliarder terkaya ke-dua di dunia ini terus mengembangkan bakat bisnisnya hingga berhasil membangun salah satu keluarga super kaya di dunia.
Sebagai miliarder, Buffett tak bersikap arogan seperti kebanyakan orang kaya lain yang senang memanjakan anak-anaknya dengan harta. Uniknya, sifat sederhana keluarga Buffett membuat para tetangganya tak sadar tengah hidup berdampingan dengan keluarga super kaya.
Ayah dengan kekayaan berjumlah US$ 58,5 miliar atau setara Rp 675 triliun ini tak mau orang lain mendekati anak-anaknya hanya karena uang. Buffet dan istrinya selalu berharap buah hatinya tumbuh bersama orang-orang yang tulus.
Bagaimana Buffett mendidik anak cucunya? Berikut kisah kehidupan keluarga super kaya Buffet seperti dikutip dari Forbes, BBC, The Guardian dan beberapa sumber lainnya, Kamis (14/11/2013):
Mulai beli saham di usia 11 tahun
Warren Edward Buffett lahir pada 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska. Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki.
Ayah Buffett adalah seorang pialang saham yang pernah aktif di bidang politik sebagai anggota DPR bernama Howard Horman Buffett. Sementara kakeknya, Ernest Buffett merupakan pengusaha sebuah toko grosir.
Maka tak heran jika darah bisnis mengalir deras di tubuh Buffett. Buktinya saat anak-anak seusianya masih senang bermain, Buffett sudah sibuk mencetak uang. Saat berusia 6 tahun, Buffett membeli enam dus Coca Cola dari toko kakeknya dan menjualnya kembali. Dari setiap botol cola yang dijualnya, Buffett memperoleh keuntungan US$ 5 sen.
Beranjak remaja, Buffet dan temannya membeli mesin pinball bekas seharga US$ 25 dan menyimpannya di tempat pangkas rambut. Dia lalu menambah dua mesin lain di lokasi yang berbeda untuk meningkatkan keuntungannya.
Dia juga sering datang ke toko kakeknya hanya untuk menuliskan rangkaian harga saham hari itu. Di usia 11 tahun, buffett mulai masuk lebih dalam ke dunia bisnis dengan membeli tiga lembar saham yang masing-masing berharga US$ 38.
Tak lama kemudian harga saham yang dibelinya anjlok hingga US$ 27 per lembar. Buffett pun menahan sahamnya dan baru menjualnya ketika harganya naik ke level US$ 40. Penjualan itu merupakan salah satu hal yang paling disesalinya. Karena tiada dia tahu kemudian harganya naik hingga US$ 200. Namun pengalaman tersebut mengajarkan Buffett tentang betapa berharganya sebuah kesabaran.
Pisah rumah, Buffett dan istri pertamanya tak pernah bercerai
Buffet mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Susie Thompson pada 19 April 1952. Keduanya selalu tampak bersama dan sangat harmonis. Bahkan foto-foto bulan madunya juga banyak tersebar di media.
Setahun setelah pernikahannya, Susie melahirkan buah hatinya yang pertama bernama Susan Alice Buffett. Kebahagiaan keluarga Buffett semakin lengkap dengan kehadiran dua adik laki-laki Susan. Howard Graham Buffett lahir pada 1954 sementara adiknya, Peter Andrew Buffett lahir empat tahun kemudian.
Hubungan Buffet dan istrinya, Susan diketahui mulai tidak harmonis saat keduanya tak lagi tinggal satu rumah pada 1977. Meski tinggal terpisah, keduanya tak pernah bercerai bahkan hingga maut menjemput Susan pada 2004.
Semua anak dibesarkan dengan sederhana
Menurut Buffett, ketiga anaknya besar dalam kondisi keluarga normal tanpa dilengkapi berbagai fasilitas mewah dan megah. Sejak menikah, Buffett hanya memiliki satu rumah yang dibelinya sejak 1958. Bahkan Buffett tak menyediakan pesawat pribadi bagi anaknya yang ingin berlibur.
Semua anak Buffett pergi ke sekolah memakai bus. Tak hanya itu, semua keturunan Buffett belajar di sekolah negeri. Ketiga anaknya menuntut ilmu di sekolah yang sama dengan tempat ibunya mengenyam ilmu. Lingkungan tempat tinggal keluarganya pun terhitung sederhana dan bukan pemukiman kalangan elit.
Buffett dan sang istri hanya ingin anak-anaknya hidup normal. Selain itu, investor besar dunia ini berharap anak-anaknya bisa bergaul dengan teman-teman yang tulus. Faktanya, hampir tak ada yang menyangka ketiga anak Buffett merupakan orang super kaya.
Meski pengusaha sukses itu bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya, tapi hidup sederhana cukup membuatnya bahagia bersama sang istri. Bahkan para tetangganya tak menyadari bahwa Buffett adalah konglomerat besar sampai namanya muncul di media sebagai salah satu miliarder terkaya di dunia.
Salah satu anak Buffett tak suka berbisnis
Meski lahir dari keturunan investor dan pengusaha, tak semua anak Buffett suka berbisnis. Tengok saja anak bungsu Buffett, Peter Andrew yang lebih memilih menekuni dunia musik.
Saat ini, Peter telah sukses mencapai mimpinya sebagai musisi, pencipta lagu san produser. Sementara bisnis investasi Buffett di Berkshire Hathaway diteruskan anak keduanya Howard Graham. Howard saat ini menjabat sebagai presiden Howard G Buffett Foundation, lembaga amal keluarga.
Howard tercatat menduduki kursi direktur di perusahaan baja GSI Group selama 1996-2001. Saat ini, Howard menjabat sebagai direktur di Berkshire Hathaway Inc dan The Coca Cola Company. Karir bisnis anak kedua Buffett merupakan yang paling cemerlang di antara saudaranya yang lain.
Sementara itu, cucu Buffett, anak dari Howard juga aktif berinvestasi dan turut menjadi anggota direksi di Berkshire Hathaway. Sementara anak pertama Buffett, Susan tak seaktif adik laki-lakinya dalam berbisnis. Tetapi mantan suami Susan diketahui memegang jabatan penting di salah satu perusahaan Buffett.
Aturan Main dalam bisnis Buffett
Sebagai miliarder terkaya ke-2 di dunia, Buffett memiliki aturan sendiri dalam menjalankan bisnisnya. Dua peraturan yang menjadi pedoman usahanya itulah yang mengantarkan banyak kesuksesan dalam kehidupan Buffett.
Secara pribadi bagi Buffett, peraturan pertama dalam berbisnis adalah jangan pernah rugi. Tak kalah unik, peraturan kedua yang selalu dipatuhi Buffet adalah jangan pernah lupa aturan pertama. Berikutnya Buffett selalu bersikap pelit saat menghadapi orang-orang yang khawatir dengan keuangannya.
Taktik Buffett yang juga mengesankan adalah dia hanya mau membeli perusahaan luar biasa dengan harga super biasa. Berdasarkan pengalamannya, Buffett hanya mau membeli saham berkualitas saat harganya turun.
Sementara itu, salah satu kunci sukses Buffett adalah jangan pernah berinvestasi pada bisnis yang tidak dipahaminya. Terakhir, belilah sesuatu yang bisa membuat Anda bertahan kuat bahkan saat pasar morat-marit selama 10 tahun. (Sis/Igw)
Punya Harta Ratusan Triliun, Warren Buffett Hidup Irit
Siapa tak kenal Warren Buffett? Meski punya duit banyak, Buffet ternyata hidup sederhana alias irit. Anak-anaknya pun hanya sekolah negeri.
diperbarui 14 Nov 2013, 18:38 WIBDiterbitkan 14 Nov 2013, 18:38 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Arti Koreografer: Pengertian, Tugas, dan Peran Pentingnya dalam Seni Tari
VIDEO: Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Surabaya, 25 Pelaku Diamankan!
Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKPB Ulil Ryanto
Di Hadapan Puluhan Ribu Pendukung, Imam Yakin Menangkan Pilkada Depok 80 Persen
Cara Menyetel Karburator Agar Irit Bensin, Pahami Mitos dan Faktanya
VIDEO: Siswa Kelas 3 SD Kritis Usai Dianiaya Kakak Kelas, Apa Penyebabnya?
Menelisik Prospek Sektor Saham Perbankan saat Pasar Bergejolak
Pengamat Sebut Pramono Bisa Menang 1 Putaran di Pilkada Jakarta Jika Anak Abah dan Ahoker Bersatu
7 Potret Limbad dan Anak Kompak Nonton Konser JKT48, Girang Jadi Wota
Mengenal Pengertian hingga Perbedaan UMP, UMR dan UMK
Kerahkan Alat Berat, Tim Penyelamat Berjibaku Cari Korban Serangan Israel di Permukiman Warga Beirut
Lirik Lagu Perihal Kepekaan dari The Rain, Sentilan untuk Diri yang Kurang Peka