Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di ASEAN, namun Indonesia mencatatkan jumlah enterpreneur atau pengusaha masih kalah dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menilai hal ini yang perlu untuk terus ditingkatkan demi membangun perekonomian Indonesia yang lebih kuat.
"Enterpreneur kita jumlahnya sangat terbatas hanya 1,56% dari jumlah penduduk, seharusnya kita bisa jauh lebih besar dengan penduduk 250 juta penduduk Indonesia," ungkap Agus di Gedung Bank Indonesia, Rabu (20/11/2013).
Agus menambahkan, angka yang tepat untuk Indonesia yang jumlah penduduknya sekitar 250 juta yaitu minimal jumlah enterpreneur sekitar 2%. Sementara untuk Singapura dan Malaysia jumlah enterpreneur sudah di atas 4%.
Enterpreneur menurut Agus merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.
"Kita ingin bekerja pada orang atau bekerja sendiri membangun lembaga sendiri, dan kita membangun wujudkan usaha sendiri, memang kita harus perbanyak pengusaha. Ada mind set nya, jiwanya, hatinya, apakah kita punya mind set menjadi pengusaha untuk bisa ciptakan peluang sampah menjadi emas, itu jiwa entrepreunership," jelas Agus.
Seperti yang diketahui, hari ini Bank Indonesia yang bekerjasama dengan Ir Ciputra sebagai pemilik grup Ciputra mengadakan Globel Entrepreneurship Week 2013. Acara ini ditujuakn untuk menunjukkan hasil kerja enterpreneur lokal Indonesia yang mampu menghasilkan produk-produk unggulan yang layak untuk dikonsumsi.
Puluhan enterpreneur yang masing-masing memiliki UKM yang ada di acara Globel Enterpreneur Week 2013 tersebut mayoritas hasil dari binaan Bank Indonesia selama ini. (Yas/Ahm)
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menilai hal ini yang perlu untuk terus ditingkatkan demi membangun perekonomian Indonesia yang lebih kuat.
"Enterpreneur kita jumlahnya sangat terbatas hanya 1,56% dari jumlah penduduk, seharusnya kita bisa jauh lebih besar dengan penduduk 250 juta penduduk Indonesia," ungkap Agus di Gedung Bank Indonesia, Rabu (20/11/2013).
Agus menambahkan, angka yang tepat untuk Indonesia yang jumlah penduduknya sekitar 250 juta yaitu minimal jumlah enterpreneur sekitar 2%. Sementara untuk Singapura dan Malaysia jumlah enterpreneur sudah di atas 4%.
Enterpreneur menurut Agus merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.
"Kita ingin bekerja pada orang atau bekerja sendiri membangun lembaga sendiri, dan kita membangun wujudkan usaha sendiri, memang kita harus perbanyak pengusaha. Ada mind set nya, jiwanya, hatinya, apakah kita punya mind set menjadi pengusaha untuk bisa ciptakan peluang sampah menjadi emas, itu jiwa entrepreunership," jelas Agus.
Seperti yang diketahui, hari ini Bank Indonesia yang bekerjasama dengan Ir Ciputra sebagai pemilik grup Ciputra mengadakan Globel Entrepreneurship Week 2013. Acara ini ditujuakn untuk menunjukkan hasil kerja enterpreneur lokal Indonesia yang mampu menghasilkan produk-produk unggulan yang layak untuk dikonsumsi.
Puluhan enterpreneur yang masing-masing memiliki UKM yang ada di acara Globel Enterpreneur Week 2013 tersebut mayoritas hasil dari binaan Bank Indonesia selama ini. (Yas/Ahm)