Penyimpangan di SKK Migas Diibaratkan Seperti `Kentut`

Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali angkat bicara soal penyelewengan dana yang terjadi di SKK Migas.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 23 Nov 2013, 15:25 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2013, 15:25 WIB
skk-migas-130817b.jpg
Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali angkat bicara soal penyelewengan dana yang terjadi di Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas).

Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas mengatakan, kegiatan korupsi di industri migas merupakan sektor yang rawan.

Dia bahkan mengibaratkan kasus penyimpangan dana di industri migas seperti kentut.

"Penyimpangan di industri migas itu seperti kentut. Ada baunya, banyak yang mencium, tapi nggak tahu siapa orangnya. Tapi sekarang kan sudah ada yang diduga kentut,"  ungkap Firdaus saat menjadi pembicara di acara bertajuk `Gilas Mafia Migas`, di Jakarta, Sabtu (23/11/2013).

Tak hanya di SKK Migas, Firdaus juga mencium tingginya potensi aksi penyimpangan di sejumlah lembaga terkait. Bahkan diyakini, beberapa oknum Kementerian BUMN juga terlibat dalam sejumlah aksi dugaan peyimpangan.

"Mulai dari trader, konsultan, Dirjen migas sebagai distribusi, Kementerian BUMN, termasuk di level tertinggi kekuasaan. Semuanya punya potensi penyimpangan," tutur dia.

Menurut Firdaus, pola kelembagaan industri migas saat ini tidak mengedepankan kepetingan nasional. Dengan begitu, Firdaus menyarankan, para pelaku industri migas hendaknya kembali mengedepankan kepentingan hajat hidup orang banyak.(Sis/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya