PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) memperkirakan pertumbuhan pendapatan perusahaan akan berjalan melambat pada 2014 bila dibandingkan tahun ini.
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Arief Yahya mengatakan kondisi itu terjadi lantaran belum stabilnya kondisi perekonomian sehingga mempengaruhi pertumbuhan penerimaan pendapatan perusahaan.
"Untuk industri sendiri tahun depan relatif melambat, mungkin sekitar 6%-7%, tetapi kita harapkan Telkom bisa melampaui rata-rata pasar. Contoh seperti sekarang 8%, kita bisa 11%. Kalau tahun depan 6%-7%, Telkom bisa menyentuh 10%, itu angka psikologinya. Itu untuk revenue," ujarnya di Jakarta seperti ditulis Minggu (8/12/2013).
Sementara itu, untuk pertumbuhan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan, Arief mengatakan kemungkinan juga tidak akan jauh dari persentase pendapatan. Hal ini berdasarkan laba bersih yang dihasilkan hingga saat ini tumbuh mencapai 11%.
"Sampai dengan saat ini net income 11%, saya tidak mau memproyeksikan sampai akhir tahun berapa, itu tidak boleh karena nanti jadi spekuliatif. Tumbuhnya net income di 2013 mungkin lebih mudah ditebak. 11% sampai kuartal 3, soalnya kita tidak boleh prediktif," lanjutnya.
Namun Arief sendiri tetap yakin bahwa laba bersih pada tahun depan masih akan tumbuh sebesar dua digit seperti tahun ini. "Di RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) labanya, saya rasa pertumbuhannya tetap double digit. Kalau cost lebih mudah dicontrol dibanding dengan revenue. Kalau net income kita sama, kira-kira sekitar 10%," tandasnya.(Dny/Shd)
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Arief Yahya mengatakan kondisi itu terjadi lantaran belum stabilnya kondisi perekonomian sehingga mempengaruhi pertumbuhan penerimaan pendapatan perusahaan.
"Untuk industri sendiri tahun depan relatif melambat, mungkin sekitar 6%-7%, tetapi kita harapkan Telkom bisa melampaui rata-rata pasar. Contoh seperti sekarang 8%, kita bisa 11%. Kalau tahun depan 6%-7%, Telkom bisa menyentuh 10%, itu angka psikologinya. Itu untuk revenue," ujarnya di Jakarta seperti ditulis Minggu (8/12/2013).
Sementara itu, untuk pertumbuhan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan, Arief mengatakan kemungkinan juga tidak akan jauh dari persentase pendapatan. Hal ini berdasarkan laba bersih yang dihasilkan hingga saat ini tumbuh mencapai 11%.
"Sampai dengan saat ini net income 11%, saya tidak mau memproyeksikan sampai akhir tahun berapa, itu tidak boleh karena nanti jadi spekuliatif. Tumbuhnya net income di 2013 mungkin lebih mudah ditebak. 11% sampai kuartal 3, soalnya kita tidak boleh prediktif," lanjutnya.
Namun Arief sendiri tetap yakin bahwa laba bersih pada tahun depan masih akan tumbuh sebesar dua digit seperti tahun ini. "Di RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) labanya, saya rasa pertumbuhannya tetap double digit. Kalau cost lebih mudah dicontrol dibanding dengan revenue. Kalau net income kita sama, kira-kira sekitar 10%," tandasnya.(Dny/Shd)