Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji masih menolak berkomentar soal keinginannya mundur dari posisinya sebagai orang nomor 1 di perusahaan pelat merah itu.
"Aku tidak mau wawancara soal mundur," kata Nur Pamudji saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/12/2013).
Saat didesak wartawan, Nur Pamudji terus mengelak. Dia malah mengalihkan pembicaraan dengan menyampaikan tujuan kedatangannya ke Kantor Kementerian Keuangan.
Salah satunya untuk membahas alokasi subsidi listrik 2014 termasuk soal rencana untuk penghapusan subsidi untuk pelanggan Industri.
"Kami harus laporkan kesiapan PLN. Sejauh mana kami verifikasi pelanggan tersebut. Bagaimana memberi tahu keputusan perubahan tarif kepada mereka karena kami kan pelaksana," ungkap dia.
Sekadar informasi, Nur Pamudji telah menyampaikan keinginannya untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai Bos PLN ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Keinginan itu disampaikan pada 12 November 2013, Bos perusahaan listrik pelat merah itu mengirimkan pesan singkat atau SMS ke Dahlan.
Kekecewaan Nur Pamudji muncul karena lima orang karyawan PLN ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pindana korupsi pengadaan suku cadang Flame Turbin GT 2.1 & GT 2.2 di Pembangkit Belawan, Medan.
Berikut isi pesan singkat Nur Pamudji kepada Dahlan Iskan:
"Kalau ada pegawai PLN yang nyolong, terima suap, korup, saya sendiri yang akan memborgolnya. Tapi pegawai yang kerja baik dan profesional, harus bisa kerja dengan tenang. Sebab itu Dirut PLN harus piawai melindungi para pegawainya dari persoalan hukum dan saya ikhlas mundur untuk digantikan oleh Dirut baru yang piawai tersebut agar para profesional di PLN bisa bekerja dengan tenang."
Namun keinginan Nur Pamudji ditolak oleh Dahlan. Orang nomor 1 di PLN dinilai orang yang jujur dan bersih sehingga masih pantas untuk dipertahankan.
"Dia orang paling jujur sampai saat ini. Kalau semua diginikan lalu siapa mau menggantikan, karena sekarang mencari orang yang bersih itu sulit," ungkap Dahlan. (Ndw/Igw)
"Aku tidak mau wawancara soal mundur," kata Nur Pamudji saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/12/2013).
Saat didesak wartawan, Nur Pamudji terus mengelak. Dia malah mengalihkan pembicaraan dengan menyampaikan tujuan kedatangannya ke Kantor Kementerian Keuangan.
Salah satunya untuk membahas alokasi subsidi listrik 2014 termasuk soal rencana untuk penghapusan subsidi untuk pelanggan Industri.
"Kami harus laporkan kesiapan PLN. Sejauh mana kami verifikasi pelanggan tersebut. Bagaimana memberi tahu keputusan perubahan tarif kepada mereka karena kami kan pelaksana," ungkap dia.
Sekadar informasi, Nur Pamudji telah menyampaikan keinginannya untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai Bos PLN ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Keinginan itu disampaikan pada 12 November 2013, Bos perusahaan listrik pelat merah itu mengirimkan pesan singkat atau SMS ke Dahlan.
Kekecewaan Nur Pamudji muncul karena lima orang karyawan PLN ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pindana korupsi pengadaan suku cadang Flame Turbin GT 2.1 & GT 2.2 di Pembangkit Belawan, Medan.
Berikut isi pesan singkat Nur Pamudji kepada Dahlan Iskan:
"Kalau ada pegawai PLN yang nyolong, terima suap, korup, saya sendiri yang akan memborgolnya. Tapi pegawai yang kerja baik dan profesional, harus bisa kerja dengan tenang. Sebab itu Dirut PLN harus piawai melindungi para pegawainya dari persoalan hukum dan saya ikhlas mundur untuk digantikan oleh Dirut baru yang piawai tersebut agar para profesional di PLN bisa bekerja dengan tenang."
Namun keinginan Nur Pamudji ditolak oleh Dahlan. Orang nomor 1 di PLN dinilai orang yang jujur dan bersih sehingga masih pantas untuk dipertahankan.
"Dia orang paling jujur sampai saat ini. Kalau semua diginikan lalu siapa mau menggantikan, karena sekarang mencari orang yang bersih itu sulit," ungkap Dahlan. (Ndw/Igw)