Tragedi Bintaro II, Pemerintah Bakal Bangun Jalur Kereta Layang

Pemerintah akan mengevaluasi lintasan yang masuk daerah rawan kecelakaan kereta api.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Des 2013, 12:14 WIB
Diterbitkan 10 Des 2013, 12:14 WIB
dukuh-atas-mrt-130619b.jpg
Pemerintah akan mengubah perlintasan sebidang menjadi jalan kereta atas loop line sebagai solusi jangka panjang untuk mengantisipasi kecelakaan kereta di pintu perlintasan.

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi lintasan yang masuk daerah rawan kecelakaan.

"Kami kembali melakukan evaluasi segala sisi, khususnya di daerah rawan," kata Bambang, di kantornya, Jakarta, selasa (9/12/2013

Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Perhubungan mendukung pembangunan jalur kereta layang. Pembangunan jalur kereta layang tersebut tidak hanya di tengah kota, tetapi juga jalur kereta menuju kota.

"Kementerian Perhubungan mempercepat dukungan semua pihak, kereta layang di tengah, tidak hanya di tengah kota, menuju kota, kembali jalur kereta seperti jalan tol," tuturnya.

Selain itu, Kementerian Perhubungan akan melakukan penambahan rambu-rambu peringatan di pintu perlintasan rel kereta sebagai upaya solusi dalam waktu dekat. Bahkan Kementerian Perhubungan juga membenahi palang kereta api dan petugas yang menjaga perlintasan pintu kereta.

"Sirine, palang penutupan, petugas dapet sertifikasi Kemenhub.Utama kita bangun trafik di tengah, sifatnya paling rawan, skala prioritas," ungkapnya.

Namun, hal tersebut kembali lagi kepada kedisiplinan masyarakat untuk mematuhi peringatan kereta yang akan melewati perlintasan.

"Tentu kita sama seperti jalur tol, lebih steril, pelintasan sebidang, pelintasan biasa," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya