Pembiayaan HD Finance Capai Rp 1,14 Triliun Hingga November

PT HD Finance Tbk telah membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 1,14 triliun hingga November 2013.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 20 Des 2013, 15:53 WIB
Diterbitkan 20 Des 2013, 15:53 WIB
pembiayaan-ekonomi-131220b.jpg
PT HD Finance Tbk (HDFA) dapat membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 1,14 triliun hingga November 2013, dari target total pembiayaan akan mencapai Rp 1,27 triliun pada 2013.

"Pertumbuhan pembiayaan baru berdampak positif bagi kinerja keuangan perseroan. Aset perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 18% menjadi Rp 1,87 triliun di 2013, dari perolehan aset sebesar Rp 1,59 triliun di 2012," ujar Direktur Utama PT HD Finance Tbk, Evy Indahwaty dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/12/2013).

Evy menjelaskan, adapun laba bersih perseroan bisa tumbuh 8% menjadi Rp 16,21 miliar di 2013, jika dibandingkan laba bersih sebesar Rp 15,02 miliar pada 2012.

Pembiayaan baru sepeda motor mengalami peningkatan 28% menjadi 121.756 unit di 2013, dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 95.402 unit. Adapun pembiayaan pada tahun ini di dominasi sepeda motor baru sebanyak 95.264 unit dan sepeda motor bekas sebanyak 26.492 unit.

"Peningkatan pembiayaan baru perseroan, senantiasa diikuti oleh prinsip kehati-hatian perseroan dalam memberikan pinjaman, sehingga Non Performing Loan (NPL) masih tetap terjaga, bahkan lebih baik dari tahun 2012," tegasnya.

Selain itu, perseroan berencana menambah 11 jaringan cabang baru di 2014, sehingga jumlah jaringan perseroan menjadi 42 cabang di tahun 2014. Perseroan juga berencana untuk melakukan diversifikasi produk pembiayaan dengan membiayai kredit kendaraan roda empat bekas di semester awal 2014.

Di tahun 2014, perseroan menargetkan peningkatan laba bersih sebesar 60% menjadi Rp 26 miliar, jika dibandingkan proyeksi perolehan laba hingga akhir tahun ini sebesar Rp 16,21 miliar.

"Kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) mempengaruhi pembiayaan terhadap sepeda motor dan memberikan efek bagi peningkatan laba bersih pada tahun ini, sehingga naik tipis lah laba tahun ini. Ketika diprediksikan tidak ada kenaikan BI Rate pada tahun depan, maka perseroan optimis laba bisa tumbuh di tahun depan," tutup Evy. (Dis/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya