Jepang Minta RI Bangun Jalan Menuju Pelabuhan Cilamaya

Pemerintah Jepang meminta Indonesia untuk segera membangun akses jalan dari dan menuju pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Des 2013, 21:05 WIB
Diterbitkan 27 Des 2013, 21:05 WIB
jalur-pantura-perbaikan130719b.jpg
Pemerintah Jepang meminta Indonesia untuk segera membangun akses jalan dari dan menuju pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Namun pembangunan akses jalan ini dikhawatirkan akan banyak merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan, hingga saat ini jalan akses menuju Pelabuhan Cimalaya masih dikaji oleh pemerintah. Hal tersebut lantaran jalan itu pasti akan mengambil lahan pertanian yang penting bagi masyarakat di sekitar Karawang.

"Jalannya itu sepanjang 30 kilometer dikali dengan luas jalan itu bisa menghabiskan lahan ratusan hektare," ujarnya usai menerima kunjungan Menteri Pertanahan Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Akihiro Ohta di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2013).

Djoko juga menyadari jika mengacu pada peraturan tata ruang uang ada, maka seharusnya wilayah Karawang memang diperuntukan bagi lahan pertanian, sehingga perlu dicari solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.

"Kami akan cari cara agar sawah di Karawang itu tidak berkurang," lanjutnya.

Selain itu, pemilihan akses Pelabuhan Cilamaya ini memang diakui oleh Djoko disebabkan oleh banyaknya perusahaan milik Jepang yang berada dikawasan tersebut. Namun menurutnya, pembangunan pelabuhan ini sendiri memberikan manfaat yang cukup besar, yaitu dapat memecahkan kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Mungkin itu, sejauh ini dibangun di timur supaya trafic-nya pecah, sehingga sebagian lari ke timur. Kalau semua numpuk di Tanjung Priok, bakal makin padat," ungkap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya