PT Pertamina (Persero) sepertinya sudah tidak sabar untuk mengakuisisi perusahaan gas pemerintah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Namun, rencana pengambilalihan lewat anak usaha yang bergerak di sektor gas, PT Pertamina Gas (Pertagas), hingga saat ini belum juga menunjukan titik terang.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan berharap rencana tersebut tetap terlaksana. Namun jika banyak penolakan baik dari pihak pemerintah maupun pemilik saham PGN, keinginan akusisi lebih baik dibatalkan.
"(Kalau tidak disetujui pemilik saham) Ya dibatalkan. Tapi ini untuk kepentingan publik kita," ujarnya usai menghadiri Peringatan 11 tahun Perum Bulog yang mengangkat tema 'Kerja, Kerja, Kerja, Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan, di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2014).
Dahlan menilai status Pertagas yang masih menjadi perusahaan non publik tak menjadi persoalan serius jika harus mengambilalih PGN yang merupakan perusahaan terbuka. "Itu kan enggak aneh dalam dunia usaha kita," lanjutnya.
Dahlan juga membantah akuisisi Pertagas terhadap PGN tidak akan membuat pengeluaran negara semakin besar. "Belum tentu, dari mana menghitungnya," katanya.
Sebelumnya, Dahlan menyatakan bahwa Pertamina telah menyusun dua skenario solusi nasib PGN dan Pertagas. Solusi pertama adalah proses pengambilalihan PGN dilakukan melalui dua tahapan akuisisi.‬ Pada tahap pertama, PGN akan mengambil alih Pertagas. Selanjutnya, PGN dan Pertagas nantinya akan dibeli oleh Pertamina.
‪Sedangkan opsi kedua yang diberikan Kementerian BUMN adalah proses pengambilalihan PGN dilakukan lewat satu tahapan yaitu pembelian secara langsung saham PGN oleh Pertamina.‬ ‪Meski diambil alih Pertamina, Dahlan memastikan PGN masih akan tetap beroperasi bahkan bisa mempunyai otonomi khusus.(Dny/Shd)
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan berharap rencana tersebut tetap terlaksana. Namun jika banyak penolakan baik dari pihak pemerintah maupun pemilik saham PGN, keinginan akusisi lebih baik dibatalkan.
"(Kalau tidak disetujui pemilik saham) Ya dibatalkan. Tapi ini untuk kepentingan publik kita," ujarnya usai menghadiri Peringatan 11 tahun Perum Bulog yang mengangkat tema 'Kerja, Kerja, Kerja, Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan, di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2014).
Dahlan menilai status Pertagas yang masih menjadi perusahaan non publik tak menjadi persoalan serius jika harus mengambilalih PGN yang merupakan perusahaan terbuka. "Itu kan enggak aneh dalam dunia usaha kita," lanjutnya.
Dahlan juga membantah akuisisi Pertagas terhadap PGN tidak akan membuat pengeluaran negara semakin besar. "Belum tentu, dari mana menghitungnya," katanya.
Sebelumnya, Dahlan menyatakan bahwa Pertamina telah menyusun dua skenario solusi nasib PGN dan Pertagas. Solusi pertama adalah proses pengambilalihan PGN dilakukan melalui dua tahapan akuisisi.‬ Pada tahap pertama, PGN akan mengambil alih Pertagas. Selanjutnya, PGN dan Pertagas nantinya akan dibeli oleh Pertamina.
‪Sedangkan opsi kedua yang diberikan Kementerian BUMN adalah proses pengambilalihan PGN dilakukan lewat satu tahapan yaitu pembelian secara langsung saham PGN oleh Pertamina.‬ ‪Meski diambil alih Pertamina, Dahlan memastikan PGN masih akan tetap beroperasi bahkan bisa mempunyai otonomi khusus.(Dny/Shd)
Baca Juga
Dahlan Sesumbar Akuisisi Pertamina Bakal Dongkrak Saham PGAS
PGN Belum Terima Perintah Diakuisisi Pertamina dari Pemerintah
Baca Juga
Ini Keuntungan Pertamina Akuisisi PGN
Advertisement