Musim Hujan, Harga Tomat Naik 3 Kali Lipat di Palu

Musim hujan yang tidak ada hentinya melanda Palu, Sulawesi Tengah, berdampak pada naiknya harga berbagai jenis bahan kebutuhan pokok.

oleh Nurmayanti diperbarui 24 Jan 2014, 16:31 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2014, 16:31 WIB
tomat121009c.jpg
Musim hujan yang tiada henti melanda Palu, Sulawesi Tengah, berdampak pada kenaikan harga berbagai jenis bahan lauk-pauk.

Tidak hanya ikan segar di pengecer naik akibat hujan yang berdampak keengganan nelayan melaut, harga sayur-mayur jenis buah tomat pun tercatat melonjak.

Menurut sejumlah pedagang di Pasar Masomba, Jumat (24/1/2014), harga jual tomat yang dulunya berkisar Rp 5.000 per kilogram (kg), kini naik tiga kali lipat dengan harga Rp 20 ribu per kg.

"Kenaikan karena harga beli pengecer di pengepul juga mahal. Jadi secara otomatis pengecer menjual mahal juga," ungkap Robi salah satu pengecer tomat di Pasar Masomba, kepada Liputan6.com.

Nurhayati pengecer tomat lainnya, membenarkan kenaikan itu dipengaruhi cuaca yang tidak menentu kurun beberapa pekan terakhir. Sehingga, berpengaruh pada tanaman tomat.

Dia memperkirakan kenaikan harga tomat masih akan terus berlangsung hingga beberapa pekan ke depan karena masa panen sejumlah petani di Sidera, Kabupaten Sigi dan Napu, Kabupaten Poso masih cukup lama.

"Bisa jadi harganya makin naik. Apalagi, tomat di dua kabupaten penyuplai terbesar itu masih lama panen," sebut dia.

Meski demikian, pengecer mengaku omzet mereka tidak terganggu. "Mahal tidak mahal harganya, omzet kami setiap harinya sama saja," tandas Ria pengecer tomat lainnya. (Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya