Bank Indonesia (BI) mengakui laju inflasi pada Januari 2014 terbilang tinggi namun sudah sesuai dengan pola musimannya. Inflasi sebesar 1,07% tersebut sama dengan rata-rata historis dari 2008 hingga 2013.
"BI menilai kenaikan inflasi Januari 2014 belum mengganggu prospek pencapaian sasaran inflasi ke depan," kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/2/2014).
Bank sentral menilai laju inflasi secara tahunan masih berada dalam tren menurun dari 8,38% pada Desember 2013 menjadi 8,22% pada bulan lalu.
"Inflasi inti juga menurun dari 4,98% (yoy) pada Desember 2013 menjadi 4,53% pada Januari 2014," katanya.
Meski belum mengganggu target 2014, BI memastikan akan terus mencermati perkembangan Inflasi agar tetap dapat dikelola sesuai sasaran.
Pada bagian lain, BI menilai surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2013 meningkat cukup besar dari perkiraan yang dibuat bank sentral sebelumnya.
Surplus perdagangan sebelumnya diperkirakan hanya akan mencapai US$ 0,79 miliar. Pada realisasinya, perdagangan Indonesia mencatat kinerja positif sebesar US$ 1,52 miliar.
"Realisasi neraca perdagangan Desember 2013 diperkirakan berkontribusi pada menurunnya defisit transaksi berjalan di kuartal IV-2013," ujar Peter.(Shd)
Baca juga
"BI menilai kenaikan inflasi Januari 2014 belum mengganggu prospek pencapaian sasaran inflasi ke depan," kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/2/2014).
Bank sentral menilai laju inflasi secara tahunan masih berada dalam tren menurun dari 8,38% pada Desember 2013 menjadi 8,22% pada bulan lalu.
"Inflasi inti juga menurun dari 4,98% (yoy) pada Desember 2013 menjadi 4,53% pada Januari 2014," katanya.
Meski belum mengganggu target 2014, BI memastikan akan terus mencermati perkembangan Inflasi agar tetap dapat dikelola sesuai sasaran.
Pada bagian lain, BI menilai surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2013 meningkat cukup besar dari perkiraan yang dibuat bank sentral sebelumnya.
Surplus perdagangan sebelumnya diperkirakan hanya akan mencapai US$ 0,79 miliar. Pada realisasinya, perdagangan Indonesia mencatat kinerja positif sebesar US$ 1,52 miliar.
"Realisasi neraca perdagangan Desember 2013 diperkirakan berkontribusi pada menurunnya defisit transaksi berjalan di kuartal IV-2013," ujar Peter.(Shd)
Baca juga
Data dan Fakta Perdagangan Indonesia di 2013
Surplus Perdagangan Desember Terbaik Sejak 2011
Baca Juga
Neraca Perdagangan RI 2013 Defisit US$ 4,06 Miliar
Advertisement