TigerAir Tutup 9 Rute, Wamenkeu: itu Masalah Bisnis Biasa

Pemerintah menilai perusahaan seharusnya membuat persiapan matang termasuk perhitungan dalam hal rute penerbangan.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Feb 2014, 20:25 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2014, 20:25 WIB
tiger-air-140206c.jpg
Keputusan maskapai penerbangan PT Tiger Air menutup beberapa rute akibat gejolakn nilai tukar rupiah dan tingginya harga avtur ditanggapi santai pemerintah. Wakil Menteri Keuangan II Bambang Brodjonegoro mengatakan penutupanini merupakan gejolak bisnis yang biasa dihadapi perusahaan.

Bambang menyatakan, persoalan yang dihadapi Tiger Air merupakan masalah internal dan tidak perlu dibesar-besarkan. "Tinggal bagaimana efisiensi mereka. Kan masih ada airline lain yang masih bisa menyediakan. Itu masalah bisnis biasa saya pikir," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (6/2/2014).‬

Dalam menjalankan bisnis, maskapai seharusnya telah menyiapkan segala sesuatu termasuk perhitungan yang matang dalam hal rute penerbangan. Langkah ini diharapkan tidak memicu munculnya persoalan seperti yang terjadi saat ini.

Terlebih lagi, bisnis transportasi udara di Indonesia dalam beberapa tahun semakin berkembang sehingga persaiangan semakin ketat karena banyaknya pemain didalamnya.

‪"Justru yang terlalu ekspansif itu yang bahaya. Kenyataannya ada beberapa low cost carrier yang terlalu ekspansif di awal akhirnya kolaps," jelasnya.‬

Seperti diketahui, PT Tiger Air Mandala melakukan penutupan sejumlah rute yang dioperasikannya di Indonesia mulai Februasi hingga April mendatang. Penutupan tersebut dilakukan secara bertahap seperti rute Jakarta, Pekanbaru, Denpasar dan Surabaya.(Dny/Shd)

Baca juga

Stop Terbang Bisa Bikin Target Penumpang Tigerair Mandala Meleset

Tigerair Mandala Stop Sementara 9 Rute Penerbangan

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya