Tiga Calon Kawasan Ekonomi Khusus Kebanjiran Investor

Menko Perekonomian mengaku telah mengajukan tiga KEK tersebut untuk mendapat persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Feb 2014, 13:41 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2014, 13:41 WIB
hatta-rajasa-131113b.jpg
Pemerintah bakal mengajukan tiga usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sudah siap bersolek dengan sejumlah calon investor dan modal kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketiga KEK tersebut adalah Tanjung Api-api (Sumatera Selatan), Mandalika (Lombok) dan Morotai (Maluku).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengungkapkan, KEK Tanjung Api-api yang berbasis agro sawit sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi industri hilirisasi. Di wilayah ini terdapat sumber daya alam seperti karet mineral, serta batu bara.

"Diharapkan Tanjung Api-api bisa mulai dilakukan pembangunan infrastrukturnya," ujar Hatta usai Rakor KEK di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Sejumlah investor telah menyatakan minatnya masuk KEK Tanjung api-api, diantaranya PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) yang akan membangun pabrik pupuk majemuk seluas 700 hektare (ha) berberkapasitas 1 juta ton. Proyek ini dilaporkan membutuhkan anggaran Rp 2,7 triliun. 

Selain Pusri, calon peminat lainnya adalah PT Taiba, PT Hanaruba Sawit Kencana, PT Sawit Agro Lestasi, dan PT Silanes yang akan membangun pabrik ethanol.

Sementara di KEK Mandalika, pemerintah mencatat PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC) telah menanamkan investasi untuk areal seluas 1.250 ha. Rencana investasi awal untuk membangun infrastruktur oleh PT MNC Land, PT Gobel Internasional, Tata Guna Karya Gemilang.

"Kebanyakan memang untuk hotel dan residensial, karena pada umumnya itu daerah resort dengan zona awal 1.200 ha sehingga bisa dikembangkan untuk KEK berbasis wisata," paparnya.

Sedangkan di KEK ketiga yang diusulkan lengkap dengan investor, adalah Morotai. KEK tersebut akan dikembangkan menjadi daerah berbasis industri dengan 7 zona pengembangan, seperti resort, pariwisata, bisnis, pusat logistik, industri penunjang, perikanan dan pariwisata.

"Zona awalnya seluas 1.250 ha dengan minat investasi dari Taiwan ICDF, Kinpo Elektronik, Evergreen Marine Corp, CTCI Corp dan Everspring Marine Culture serta Advanced Green Biotechnology, Jababeka Morotai dan Skyriver," ujar Hatta.

Morotai, lanjutnya, merupakan salah satu kawasan yang menarik bagi investasi Jepang dan Taiwan karena dua negara itu mempunya kepentingan pengembangan industri bersama dengan Indonesia, seperti industri manufaktur dan sebagainya.

"Nilai investasi untuk Morotai Rp 6,8 triliun dan akan bertambah selain infrastruktur. Tanjung api-api sekitar Rp 12,03 triliun dan Mandalika oleh BTDC sekitar Rp 2,2 triliun," cetusnya.

Hatta mengaku, penetapan KEK memang harus melalui peraturan perundang-undangan. Pengusulan KEK harus memenuhi 14 syarat mulai dari kejelasan tanah, calon invetsor, infrastruktur, tata ruang dan lainnya.

"Jika sudah dipenuhi, selanjutnya sidang dewan nasional dan akhirnya diusulkan kepada Presiden untuk ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP). Di dalam PP akan dibahas bersama Sekretaris Kabinet dan Presiden akan menetapkan usulan tersebut," pungkas dia.(Fik/Shd)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:

Saingi 2 Negara, RI Siap Beri Insentif di Kawasan Ekonomi Khusus

Hatta: 5 Daerah Siap Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung Disiapkan Jadi Kawasan Khusus Pariwisata

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya