Liputan6.com, Jember - Terik matahari begitu menyengat badan. Namun cuaca panas ini tidak menyurutkan anak-anak di Desa Ledok Ombo, Jember, Jawa Timur untuk mengikuti pertandingan sepakbola dalam rangka menyemarakan Piala Dunia 2014. Uniknya pertandingan itu bukan sebuah sepakbola biasa. Karena pemainnya harus menggunakan egrang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (16/6/2014), tiap tim terdiri dari 6 orang termasuk seorang penjaga gawang. Berbeda dengan penjaga gawang pada umumnya, kiper sepakbola egrang tidak menangkap bola dengan tangan. Tetapi menggunakan egrang.
Waktu bertanding dibagi menjadi 2 babak dengan waktu masing-masing babak selama 10 menit. Jika kedua tim tak mampu menghasilkan gol atau berakhir imbang, maka adu penalti pun harus dilakukan untuk menentukan pemenang.
Salah satu bocah pemain egrang Vicky Rohmatulloh mengatakan bermain sepakbola egrang lebih sulit dari sepakbola biasa. Pemain dituntut konsentrasi ekstra agar bisa menjalankan 2 permainan sekaligus. Yakni bermain egrang dan sepakbola.
"Pikirannya harus seimbang karena sambil main egrang. Jadi harus sabar saat bermain," kata Vicky sesaat setelah bertanding sepakbola Egrang.
Pertandingan sepakbola egrang ini tak lepas dari euforia masyarakat pedesaan terhadap Piala dunia 2014 yang sedang digelar di Brasil. Namun di sisi lain, mereka juga terus ingin melestarikan permainan tradisonal nusantara berupa egrang.
(Thomas)